AQUACULTURE PAYAU




MAKALAH
TEKNIK BUDIDAYA AIR PAYAU
MALAYSIA




TAUFIQ ABDULLAH
0517 1511 027






PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2017



KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Teknik Budidaya Air Payau Malaysia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
 
                                                                                     



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
B.       Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.        Metode Atau Sistem Budidaya Payau Di Malaysia
B.        Konstruksi Kolam Atau Tambak Di Malaysia
C.        Persiapan Tambak
D.        Manajemen Kualitas Air
E.         Manejemen Pemberian Pakan
F.         Manajemen Hama
G.        Majanemen Panen
H.        Pasca Panen
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A.        Kesimpulan
B.        Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Budidaya perairan dideskripsikan sebagai suatu kegiatan untuk memelihara, menternakan, dan atau mebiakkan ikan dan kemudian memanen hasilnya. Kegiatan Budidaya biasanya berlangsung dalam suatu perairan, baik perairan tawar, payau, dan laut yang dilalakukan menggunakan wadah budidaya dan teknologi tertentu secara terkontrol.
Kegiatan budidaya kini mengalami perkembangan yang sangat pesat baik itu kegiatan budidaya air tawar, budidaya air payau, ataupun budidaya air laut. Khusus untuk kegiatan teknik budidaya air payau kini mulai dikembangkan di berbagai negara satu di antaranya adalah Malaysia.
Malaysia merupakan negara asia yang terletak dibagian tenggara dengan letak geografis 1o LU - 7o LU dan 99o BT - 119o BT. Luas total negara ini adalah 329.847 km2, 0.3 % adalah perairan (Wikipedia). Panjang garis pantai di Malaysia sekitar 4 780 km sehingga kegiatan budidaya payau yang dilakukan di tambak mondominasi dengan teknik budidaya tersendiri. Berdasarkan uraian inilah, kami akan menyusun sebuah makalah mengenai Teknik Budidaya Air Payau di Malaysia
B.     Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya di Malaysia terutama budidaya air payau.


BAB II
PEMBAHASAN

A.           Metode Atau Sistem Budidaya Air Payau Di Malaysia
Metode atau sistem yang digunakan di Malaysia adalah ekstensif, semi-intensif, dan intensif. Metode ekstensif disebut juga metode tradisional, metode ini menggunakan kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah singkatnya kolam tanah. Metode semi-intensif menggunakan kolam yang dasarnya kolamnya tanah dan pematangnya terbuat dari beton atau benda lain yang tak bersentuhan dengan tanah. Metode intensif menggunakan kolam yang tebuat dari beton. Berikut ini merupakan contoh kolam ketiga metode tersebut.
Kolam ekstensif
Kolam semi-intensif
Kolam metode intensif
B.         Konstruksi Kolam Atau Tambak Di Malaysia
Kolam atau tambak yang digunakan di Malaysia didesain secara khusus sehingga memiliki beberapa petakan kolam untuk pembenihan dan pembesaran, pintu aliran air masuk, dan pintu aliran air kelur. Pintu air tawar melalui aliran air sungai, sementara pintu air laut melalui water pump. Berikut ini salah satu contoh desain tambak dan water pump yang digunakan.
Gambar water pump
Gambar salah satu contoh konstruksi tambak
Ket gambar :
-          Water intake canal : Aliran air masuk
-          Nursery pond : Kolam pembenihan
-          Rearing pond : Kolam pembesaran
-          Water discharge : Aliran air keluar
C.        Persiapan Tambak
Persiapan tambak yang dilakukan di Malaysia hampir serupa dengan Indonesia, yaitu pembajakan, pengeringan, pengkapuran, dan pemupukan. Pembajakan bertujuan untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik untuk menghasilkan nutrien. Kegiatan pembajakan dilakukan pada metode ekstensif dan semi-intensif. Kegiatan pengeringan dilakukan selama 10 s/d 15 hari perkolamnya pada ketiga metode. Pengkapuran dilakukan untuk menetralkan pH tanah pada metode ekstensif dan semi-intensif. Pemupukan bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami pada metode ekstensif dan semi-intensif, sementara metode intensif tidak dilakukan.


D.        Manajemen Kualitas Air
Dalam kegiatan budidaya air payau di Malaysia bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan tambak. Maka air kolam terus disegarkan oleh masuknya air baru dari sumber air melalui saluran air masuk dan air dikeluarkan melalui saluran air keluar. Sementara untuk menyuplai oksigen digunakan kincir air.
E.         Manajemen Pemberian pakan
Teknik pemberian pakan dalam kegiatan budidaya payau ditambak dilakukan dengan beberapa cara menggunakan tangan dan menggunakan alat. Di Malaysia pemberian pakan mulai dikembangkan menggunakan mesin Automatic Feede.
Mesin Automatic Feede menggunakan pelet sebagai pakan yang disebarkan ke tambak tempat. Mesin ini sangat membantu petani ikan agar pemberian pakan dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal dan tepat dalam memberikan jumlah pakan yang sesuai dengan dosis yang diinginkan. Berikut ini merupakan gambar mesin Automatic Feede.
Gambar mesin Automatic Feede
F.         Manajemen Hama
Hama yang dimaksud adalah kepiting dan ikan di luar komuditi yang dibudidaya. Untuk mengendalikan kepiting digunakan perangkap kepiting. Sementara untuk ikan digunakan penyaring pada pintu pemasukan air. Penyaringan sebaiknya dilakukan lebih dari sekali


G.        Manajemen Panen
Metode panen yang digunakan dalam kegiatan budidaya payau di Malaysia, antara lain sebagai berikut :
1.      Panen menggunakan jaring yang di seret dari satu ujung kolam ke ujung yang lain.
2.      Panen dengan mengeringkan kolam.
3.      Panen dengan mengarahkan ikan ke pintu keluaran air yang telah dipasang pukat.
H.        Pasca Panen
Setelah panen, komuditi langsung diantarkan ke konsumen. Cara yang paling umum dari mengangkut ikan adalah penggunaan kantong plastik tebal diisi dengan oksigen. Ada juga yang mengunakan tangki fiber glass dilengkapi dengan aerasi yang baik.







BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Berdasarkan penyususan makalah ini, dapat kami bahwa teknik budidaya air payau yang dilakukan di Malaysia tidak jauh beda dengan yang ada di Indonesia. Seperti metode yang digunakan, konstruksi tambak dan persiapannya, manajemen kualitas air, pemberian pakan, pengendalian hama, kegiatan panen dan pasca panen.
B.            Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat Saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu Saya meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.fao.org/fishery/countrysector/naso_malaysia/en
http://www.fao.org/docrep/field/003/AB720E/AB720E06.htm
http://www.fao.org/docrep/t8598e/t8598e05.htm
http://pertanika.upm.edu.my/Pertanika PAPERS/JST Vol. 18 (1) Jan. 2010/15 Pg 105-110.pdf
http://taufiqabd.blogspot.co.id/2016/12/makalah-teknologi-budidaya-laut-thailand.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN