Makalah pendugaan Fishing Ground menurut salinitas


Tugas : Dasar – Dasar Penangkapan
MAKALAH
PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN
BERDASARKAN SALINITAS
 KELOMPOK 2

Nama :
1.      Taufiq Abdullah
2.      Abd Rasid Ajis
3.      Muslimah Kamarullah
4.      Suriyani Ahmad
5.      Walia La Ujiara
6.      Faisal Pitra
7.      Supandi Isnen
8.      Yurna Ridwan
9.      Bahmid basrun
10.  Fitriyani



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Daerah Penangkapan Ikan Berdasarkan Salinitas.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan (UU No. 31 tahun 2004). Salah salah kegiatan dalam perikanan adalah penangkapan. Kegiatan penangkapan ini melibatkan nelayan, ikan, kapal yaitu kapal perikanan, dan alat pengankapan ikan.
Dalam UU No. 31 tahun 2004, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk penangkapan ikan (PERMEN Perikanan No. 02 tahun 2012).
Selain komponen – komponen ini, ada satu komponen penting dalam kegiatan penangkapan ikan, yaitu Fishing Ground atau daerah penangkapan ikan. Dalam melihat fishing ground, nelayan harus mampu mengetahui tingkah laku ikan. Salah satu Parameter untuk mengetahui tingkah laku ikan adalah Salinitas. Pada kesempatan kali ini, kami akan menyusun makalah mengenai daerah penangkapan ikan berdasarkan salinitas.
B.     Tujuan
Tujuan dari penyususnan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui daerah penangkapan ikan berdasarkan salinitas.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penangkapan Ikan
Dalam UU No. 31 tahun 2004, penangkapan ikan adalah Kegiatan untuk memperoleh ikanhttp://www.assoc-amazon.com/e/ir?t=zoloyankey&l=btl&camp=213689&creative=392969&o=1&a=B002BDMSM2 di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkanhttp://www.assoc-amazon.com/e/ir?t=zoloyankey&l=btl&camp=213689&creative=392969&o=1&a=B001F559LE, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.
B.     Pengertian Daerah Penangkapan Ikan
Daerah penangkapan ikan atau Fishing ground adalah segala tempat atau area yang terdapat banyak  ikan dan ikan tersebut dapat di tangkap dengan alat tangkap yang dapat dioperasikan.
1.      Syarat – syarat fishing ground :
a.       Ikan yang menjadi tujuan penangkapan terdapat dalam jumlah yang banyak.
b.      Alat tangkap mudah untuk di operasikan
c.       Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan sehingga dapat dijangkau oleh kapal ikan
d.      Daerahnya aman dari pelayaran dan pengaruh angin yang membahayakan
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi penangkapan ikan :
a.       Faktor adanya ikan
b.      Faktor jenis ikan yang ada serta dapat ditangkap dengan alat tangkap tertentu
c.       Faktor yang menguntungkan usaha perikanan

C.    Pengertian Salinitas
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 5 ppt. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau yang konsentrasinya 6 sampai 30 ppt. Lebih dari 30 ppt, ia disebut brine atau air laut.
 
Gambar pernyebaran salinitas air laut di dunia.
DEFANT pada tahun 1961 (MAMAYEV 1975), menunjukkan bahwa salinitas air laut kira-kira 0,14 ‰ lebih kecil di-bandingkan dengan kadar garam sesungguh-nya yang ada di air laut.
D.    Klasifikasi Ikan Berdasarkan Salinitas
Berdasarkan salinitas, ikan dapat di bagi dalam dua kelompok yaitu ikan jenis euryhaline dan stenohaline.
1.      Ikan Jenis Euryhaline :
Ikan Euryhaline adalah Ikan yang bersifat bias mentoleransi terhadap perbedaan salinitas yang luas. Contoh ikan yang mempunyai sifat Euryhaline adalah :
ð  Ikan Bandeng ( Chanos chanos forsska ) Range salinitas 0 – 40 ppt
ð  Ikan Sidat ( Anguilla bicolor ) Range salinitas 0 – 40 ppt
ð  Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer) Range salinitas 0 – 40 ppt

2.      Ikan Jenis Stenohaline :
Ikan Stenohaline adalah Ikan yang memiliki sifat tidak bisa bertoleransi dengan perbedaan salinitas yang luas. Contoh ikan yang mempunyai sifat Stenohaline adalah :
ð  Ikan Kerapu ( Epinaphalus fuscoquttatus ) Range salinitas 30 – 33 ppt
ð  Haddock Fish (Melanogrammus aeglefinus) Range salinitas 31,5 – 34,5 permil
ð  Ikan Pelagis 31 – 39 ppt.



E.     Pendugaan Fishing Ground Berdasarkan Salinitas
Seperti yang kita ketahuhui bahwa salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Yang dimaksud dengan garam di sini ialah istilah garam dalam pengertian kimia, yaitu semua senyawa - senyawa yang terbentuk akibat reaksi asam dan basa. Jadi bukannya garam dalam arti garam dapur saja. Garam – garam tersebut adalah Cl, Na, SO4, Mg, Si, N, P, I, Fe, Mn, Pb, Hg.
Gambar proses upwelling.
Daerah yang kaya akan kadar garam baiasanya terdapat di daerah yang sering terjadi up welling. Menurut Nontji (1993), upwelling adalah penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan.
Gambar daerah upwelling.
Daerah Upwelling biasanya terdapat banyak ikan pelagis. salah satu ikan pelagis yang banyak terdapat dalam daerah upwelling adalah ikan cakalang atau skipjack tuna dan macam – macam ikan tuna (Thunnus Sp).
Gambar penyebaran ikan cakalang dan tuna di perairan indonesia.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan penyusunan makalah di atas, dapat kami simpulkan bahwa dalam penentuan fishing ground atau daerah penangkapan ikan berdasarkan salinitas, kita dapat mengetahu pernyebaran ikan dengan mempelajari kebutuhan ikan akan salinitas contonya ikan cakalang yang menyukai daerah dengan salinitas 31 s/d 35 ppt. Setelah hal tersebut diketahui, kita dapat menentukan fishing ground yang potensial.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN