makalah : suku bajo



Tugas Sosiologi masyarakat pesisir :

MAKALAH
SUKU BAJO

Nama Kelompok 5:
Ketua              : Taufiq Abdullah
Anggota          : Abdul Rasid Ajis                  : Surinto Rusdi
                        : M. Fadel Halek                     : Bahmid Basrun
                        : Muslimah kamarulah : Rivaldi Said Abdulah
                        : Walia La Ujiara                     : Riski Ode Adu
                        : Supandi Isnen

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman yang bermanfaat bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan danpengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Ternate, 25 februari 2016


Penyusun             








DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Pembelajaran
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Sejarah Suku Bajo
B.     Wilayah Persebaran Suku Bajo
C.     Tempat Tinggal Suku Bajo
D.    Mata Pencaharian Suku Bajo
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan dengan beragam kekayaan budayanya. Sebagai negeri dengan wilayah bahari yang luas, maka kita memiliki banyak budaya yang terkait kelautan.
Suku bajo masyarakat yang berikrar sebagai sahabat alam & memilih pesisir sebagai tempat penghidupan di antara luasnya daratan. Suku bajo selalu melestarikan warisan leluhur dalam segala bentuk keahrifan.
Suku bajo bagai burung pemilik kepakan bebas dari ujung ke ujung, sampai mereka telah menjelejahi birunya laut.
Suku bajo dijuluki sebagai manusia perahu atau manusia laut. Di laut mereka tinggal, di laut mereka mendapatkan makanan, di laut mereka mendapatkan kesenangan, di laut pula mereka membuang kesedihan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Dari mana asal suku bajo ?
2.      Bagaimana kehidupan yang di jalani suku bajo ?

C.    Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Kehidupan Suku Bajo ini, kita dapat:
1.      Mengetahui dan memahami tentang kehidupan masyarakat pesisir.
2.      Mengetahui cara masyarakat pesisir dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Suku Bajo.
Suku Bajo adalah kelompok etnis di Asia tenggara yang memiliki karakteristik kemaritiman yang sangat kuat. Wilayah penyebaran mereka sangat luas mencakup Pantai Timur Sabah, Kepulauan Sulu, Pantai Timur Kalimatan, Selat Makassar, Perairan Laut Sulawesi dan Maluku, serta Perairan Laut Nusa Tenggara.
Ada dua versi sejarah suku Bajo,
a.       Pertama : ada yang berpendapat dari Johor, tapi ada juga yang mengatakan berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan.
b.      Kedua : kalau dari bahasa, dia malah melihat ada kesamaan dengan bahasa Tagalog, Filipina.


B.     Wilayah Persebaran Suku Bajo Di Nusantara
Suku bajo banyak terdapat di tempat di indonesia. Juga berbagai negara termasuk Thailand, Filipina, dan Malaysia. Meski demikian, bahasa yang digunakan tetap sama, yaitu bahasa bajo.

C.    Tempat Tinggal Suku Bajo
Suku Bajo menetap di rumah-rumah sederhana yang juga tak terpisahkan dari laut. Mereka membangun rumah di tepian pantai atau laut dangkal, dengan tiang pancang untuk menjaga rumah dari pasang air laut. Rumah mereka beratapkan rumbia, berdinding kayu, dan dalam satu rumah biasanya dihuni oleh satu keluarga atau lebih. Perahu kayu sederhana diparkir di pelataran rumah (yang halamannya pun air laut) menjadi sarana transportasi sehari-hari.



D.    Mata Pencaharian Suku Bajo
Sumber utama mata pencaharian mereka adalah mencari ikan. Dengan lautan yang menghampar luas di sekitar mereka, di sanalah tempat mereka mencari nafkah. Yang dapat kamu pelajarai adalah, dalam kehidupan sehari-hari Suku Bajo bekerja mencari ikan dengan cara-cara tradisional, yaitu:
1.      Memancing
2.      Menjaring
3.      Memanah
Hasil tangkapan ikan ini akan dijual kepada penduduk sekitar pesisir atau pulau terdekat. Beberapa Suku Bajo sudah mengenal teknik budidaya produk laut seperti lobster, ikan kerapu, atau udang. Tempat budidaya yang disebut tambak terapung ini biasanya terletak tidak jauh dari pemukiman.



BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Nilai-nilai yang dapat dipelajari dari kehidupan Suku Bajo adalah hidup berdampingan dengan lingkungan secara bijaksana dan tidak destruktif. Hidup bukan hanya untuk hari ini, tapi memikirkan generasi mendatang.
Nilai-nilai budaya yang beragam dari berbagai suku bangsa perlu dipelajari oleh kita selaku generasi penerus bangsa. Berikut ini merupakan langkah-langkah kecil yang dapat kita lakukan sebagai upaya melestarikan budaya bangsa:
1.      Mengenal kekayaan adat istiadat dan budaya suku bangsa Indonesia
2.      Menghargai perbedaan dan kekayaan nilai budaya
3.      Meningkatkan kualitas dan mengelola budaya lokal dengan baik
4.      Memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dengan arif dan bijaksana



DAFTAR PUSTAKA
https://TaufiQabd.blogspot.com diakses pada 25 Februari 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA