Oceanografi : MAKALAH ELEVASI MUKA AIR LAUT



Tugas peng. Oceanografi
MAKALAH

ELEVASI
MUKA AIR LAUT


TAUFIQ ABDULLAH
05171511027



PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan karunia_Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “ELEVASI MUKA AIR LAUT”
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Pengajar Mata Kuliah Peng. Oceanografi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya baik dari segi teknik penulisan maupun isi materinya, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati, kami mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, dengan segala keterbatasan yang ada, mudah-mudahan Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Elevasi Permukaan Air Laut
1.      Mean Sea Level (MSL)
2.      Mean Tide Level (MTL)
3.      Mean High Water (MHW)
4.      Mean Low Water (MLW)
5.      Mean Higher High Water (MHHW)
6.      Mean Lower High Water (MLHW)
7.      Mean Higher Low Water (MHLW)
8.      Mean Lower Low Water (MLLW)
9.      Mean High Water Springs (MHWS)
10.  Mean Low Water Springs (MLWS)
BAB III : PENUTUP
A.    Keseimpulan





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kita sering melihat air laut, terkadang ada pergerakan di permukaan air laut tersebut. Pergerakan yang terjadi di permukaan air laut disanya disebabkan oleh arus laut atau Sea Currents, gelombang laut Sea Wave yang lebih dikenal dengan ombak, dan Pasang Surut atau pasut.
Ketiga pergerakan tersebut terjadi seluruh lautan bumi. Arus laut merupakan Gerakan molekul air laut (massa air laut) yang pada umumnya dengan arah horisontal dan vertikal yang menyebabkan terjadinya sirkulasi air, bisa berskala kecil tetapi bisa pula berukuran sangat besar. Arus laut juga diartikan sebagai pergerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap dan teratur menuju kesetimbangan.
Ombak merupakan Deretan pulsa-pulsa yang berurutan yang terlihat sebagai perubahan ketinggian permukaan air laut, yaitu dari elevasi maksimum (puncak) ke elevasi minimum (lembah).
Pasut merupakan Fenomena naik dan turunnya permukaan air laut secara periodik yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi benda-benda langit terutama bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi.
Pergerakan - pergerakan tersebut biasanya di sebut dengan elevasi. Yang kemudian akan dibahas oleh penulis.

B.     Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami apa saja elevasi yang terjadi di permukan air laut.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Elevasi Permuka Air Laut
1.      Mean Sea Level (MSL) atau Duduk Tengah  adalah muka laut rata – rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama 18,6 tahun.
2.      Mean Tide Level (MTL) adalah rata-rata antara air tinggi dan air rendah                  pada suatu periode waktu.
3.      Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi.
4.      Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah.
5.      Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi terttinggi.
6.      Mean Lower High Water (MLHW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak akan terjadi untuk pasut harian (diurnal).
7.      Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak akan terdapat pada pasut diurnal.
8.      Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah.
9.      Mean High Water Springs (MHWS) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi    berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang (range) pasut itu tertinggi.
10.  Mean Low Water Springs (MLWS) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarka makalah di atas dapat saya tarik kesimpulan bahwa elevasi air laut dapat dilihat sebagai berikut :
§  Mean Sea Level (MSL)
§  Mean Tide Level (MTL)
§  Mean High Water (MHW)
§  Mean Low Water (MLW)
§  Mean Higher High Water (MHHW)
§  Mean Lower High Water (MLHW)
§  Mean Higher Low Water (MHLW)
§  Mean Lower Low Water (MLLW)
§  Mean High Water Springs (MHWS)
§  Mean Low Water Springs (MLWS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA