Oceanografi MAKALAH POLA ARUS DI PERAIARAN INDONESIA BERDASARAKAN MUSIM
Tugas peng. Oceanografi
MAKALAH
POLA
ARUS DI PERAIARAN INDONESIA
BERDASARAKAN
MUSIM
TAUFIQ ABDULLAH
05171511027
PROGRAM
STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan karunia_Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya dengan judul “POLA ARUS DI PERAIRAN INDONESIA
BERSASARKAN MUSIM”
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Pengajar Mata Kuliah Peng. Oceanografi Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya baik dari
segi teknik penulisan maupun isi materinya, oleh karena itu dengan penuh
kerendahan hati, kami mengharapkan saran
serta kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, dengan segala
keterbatasan yang ada, mudah-mudahan Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Arus
B.
Iklim
C.
Pola Arus Di Perairan Indonesia Berdasarkan
Musim
BAB III : PENUTUP
A.
Keseimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan wilayah atau negara yang mempunyai luas daerah lautnya lebih luas
dari luas daratanya. dan mempunyai posisi geografis yang sangat strategis,
dimana indonesia berada diantara dua benua yaitu Asia dan Australia dan diapit
dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Letak Indonesia
dipotong oleh garis maya khatulistiwa yang menandakan bagian paling dekat
dengan matahari dan menerima siraman sinarnya sepanjang tahun. Letak geografis
yang demikian membuat Indonesia menjadi penghubung dua samudera besar dan
memiliki pola iklim yang berbeda dengan daerah-daerah lintang sedang dan tinggi
maupun dengan daerah lain di khatulistiwa yang tidak bersinggungan dengan
samudera.
Laut Indonesia seperti halnya daratan dihuni
oleh biota, yakni tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut
menghuni hampir semua bagian laut mulai dari pantai, permukaan laut sampai
dasar laut yang teluk sekalipun.
Diluat
sering terjadi arus yang di pengaruhi oleh iklim, yaitu iklim musim (muson)
baik itu iklim muson barat maupun iklim musim timur.
B.
Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan
agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pola arus di perairan Indonesia berdasarkan
musim.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arus Laut
1.
Pengertian arus
Menurut Gross 1972, arus merupakan
gerakan horizontal atau vertikal dari massa
air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang
terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada
permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan
arah. (Gross,1990).
2.
Factor terbentuknya arus
Ada dua jenis gaya utama yang
penting dalam proses gerak (motion) yakni gaya primer dan sekunder. Gaya primer
merupakan gaya yang menyebabkan gerak (motion) antara lain: gravitasi, wind
stress, tekanan atmosfer, dan seismic. Sedangkan gaya sekunder merupakan gaya
yang muncul akibat adanya gerak (motion) antara lain : gaya Coriolis dan
gesekan (friction) (Pond dan Pickard, 1983).
Menurut Gross (1990), terjadinya
arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien
tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti
gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan
udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga
faktor, yaitu :
a. Bentuk Topografi dasar lautan dan
pulau – pulau yang ada di sekitarnya :
Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa
daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang
keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan
cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
b. Gaya Coriollis dan arus ekman :
Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya
ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yang
menyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya
yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
c. Perbedaan Densitas
serta upwelling dan
sinking :
Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air
dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropic.
3.
Jenis – jenis arus
Berdasarkan gaya-gaya yang menimbulkannya, arus dibagi
kedalam berbagai kelompok. Gross (1990), membagi menjadi lima macam yaitu :
-
Arus
yang dipengaruhi oleh pola Gerakan Angin (Wind driven current)
-
Arus
Ekman
-
Arus
termohaline
-
Arus
pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
-
Arus
geostropik
Berdasarkan Kedalaman, arus terbagi
menjadi dua yaitu Arus Permukaan dan Arus Dalam. Arlido merupakan bagian dari
arus permukaan.
4.
ARLINDO ( Arus Lintas Indonesia)
Perairan Indonesia secara tetap
diisi oleh massa air Samudra Pasifik. Hal ini terjadi hanya karena wilayah
Indonesia lebih terbuka terhadap Samudera Pasifiktetapi juga karena kondisi
dinamika permukaan laut. Ketinggian permukaan lautdi bagian barat samudra
pasifik lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah di selatan Jawa sepanjang tahun, sehingga terbentuk
gradien tekanan dari samudra pasifik ke samudera Hindia (Wyrtki, 1961).
Menurut Godfrey (1996),gradien
tekanan tersebut terbentuk karena posisi Indonesia berada pada sisi Barat
Samudera Pasifik Trade Wind Belt, dimana tekanan angin secara terus menerus
menyebabkan penumpukkan massa air karena pergerakan arusnya menuju daratan.
Gradien tekanan tersebut menyebabkan terjadinya arus yang melewati perairan
Indonesia disebut Arlindo. Arlindo memiliki sistem sirkulasi massa air yang
kompleks dan berfluktuasi secara musiman dengan arah serta kekuatannya yang
bervariasi.
Arlindo sangat terkenal karena
menghubungkan antara Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia, melalui Selat
Makasar dan keluar lewat Selat Lombok (25%
dari total transport arus yang lewat Selat Makassar) dan Selat
Ombai bersama-sama Laut Timor (75% sisa
total transport arus tersebut). Arlindo terjadi sebagai akibat perbedaan
tekanan rata-rata sebesar 16 cm antara Samudera Pasifik dan Hindia. Arlindo
memindahkan bahang oleh air bersalinitas rendah dari tempat berkembangnya El Nino di Samudera Pasifik
menuju Samudera Hindia. Mengalir melalui
bagian Selatan Indonesia dan Australia, Arlindo merupakan penghubung utama atau titik temu pertukaran
massa air global.
B.
Iklim
1.
Pengertian Iklim
Iklim adalah Keadaan rata-rata cuaca
yang terjadi pada suatu wilayah yang luas dan dalam kurun waktu yang lama (25-
30 tahun). Berikut ini beberapa pengertian mengenai iklim :
a) Berubahnya kondisi fisik atmosfer
bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas
terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi
secara sesaan tetapi dalam kurun waktu yang panjang ( Kementrian lingkungan
hidup, 2001 ).
b) Iklim adalah sintesis kejadian cuaca
selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai
untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap
saatnya (World Climate Conference, 1979).
c) Iklim adalah konsep abstrak yang
menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun
waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
2.
Macam-macam iklim di Indonesia
Iklim di Indonesia hampir seluruhnya
tropis. Seragam air hangat yang membentuk 81% dari daerah di Indonesia
memastikan bahwa suhu di darat tetap cukup konstan, dengan dataran pantai
rata-rata 28 °C, daerah pedalaman dan gunung rata-rata 26 °C, dan daerah
pegunungan yang lebih tinggi, 23 °C. Suhu bervariasi sedikit dari musim ke
musim, dan Indonesia relatif mengalami sedikit perubahan pada panjang siang
hari dari satu musim ke musim berikutnya, perbedaan antara hari terpanjang dan
terpendek hari tahun ini hanya empat puluh delapan menit. Hal ini memungkinkan
tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.
Variabel utama iklim di Indonesia
tidak suhu atau tekanan udara, namun curah hujan. Daerah itu kelembaban relatif
berkisar antara 70 dan 90%. Angin yang moderat dan umumnya dapat diprediksi,
dengan musim hujan biasanya bertiup dari selatan dan timur pada bulan Juni
hingga September dan dari barat laut pada bulan Desember sampai Maret. Topan
dan badai skala besar menimbulkan bahaya sedikit untuk pelaut di perairan
Indonesia; bahaya besar berasal dari arus deras di saluran.
Iklim yang di kenal di Indonesia ada
tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson), iklim tropika (iklim
panas), dan iklim laut.
a. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup
berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri
atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.
§ Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara
bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia
mengalami musim penghujan
§ Angin Musim Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara
bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan
tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
b. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya,
Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata
panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini
berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika. Sebuah iklim tropis
adalah iklim yang tropis . Dalam klasifikasi iklim Köppen itu adalah non-
kering iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata di
atas 18 ° C (64 ° F). Berbeda dengan ekstra-tropis, dimana terdapat variasi
kuat dalam panjang hari, dan karenanya suhu, dengan musim, suhu tropis tetap
relatif konstan sepanjang tahun dan variasi musiman yang didominasi oleh
presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 %
dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
·
Suhu
udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30°C.
·
Amplitudo
suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
·
Tekanan
udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
·
.Hujan
banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia
c. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar
tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di
Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan
hujan. Iklim laut berada di daera
Ø Tropis dan sub tropis. Ciri iklim
laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai
berikut:
1. Suhu rata-rata tahunan rendah;
2. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
3. Banyak awan, dan
4. Sering hujan lebat disertai badai.
Ø Daerah sedang. Ciri-ciri iklim laut
di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
1. Amplituda suhu harian dan tahunan
kecil;
2. Banyak awan;
3. Banyak hujan di musim dingin dan
umumnya hujan rintik-rintik;
4. Pergantian antara musim panas dan
dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
C.
Pola Arus Secara Umum Di Perairan
Indonesia Berdasarkan Musim
1.
Pola arus ketika Muson Barat.
Ketika muson barat intensitas
penyinaran matahari di benua Australia lebih tinggi daripada di Benua Asia
sehingga suhu udara di Australia maksimum dan di Asia minimum. Dengan demikian,
tekanan udara di Asia menjadi tinggi dan di Australia menjadi rendah, karena
angin selalu bertiup dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang
rendah maka bertiuplah dari Asia ke Australia melalui Indonesia. Angin ini
melalui Lautan Teduh (Hindia) dan Samudera Pasifik yang luas, sehingga angin
ini mengandung banyak uap air. Akhirnya, terjadilah hujan di sebagian besar
wilayah Indonesia.
Angin muson berembus dari Benua Asia
ke Benua Australia. Indonesia saat itu mengalami musim penghujan. Pergerakan
angin tersebut disebut angin muson barat.
ü Pola angin
ü Pola arus
2.
Pola Arus Ketika Muson Timur
Ketika muson timur Intensitas sinar
matahari lebih tinggi di Benua Asia daripada di Benua Australia. Akibatnya, di
Asia tekanan udara rendah dan di Australia tekanan udaranya tinggi. Akhirnya, bertiuplah
angin dari Australia menuju Asia. Karena melewati stepa dan sabana (padang
rumput) yang luas, angin ini tidak membawa uap air sehingga sebagian wilayah
Indonesia mengalami musim kemarau.
ü Pola Angin
ü Pola Arus
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarka
makalah di atas dapat saya tarik kesimpulan bahwa pola arus yang terjadi di
perairan Indonesia berdasarkan musim lebih di pengaruhi oleh pergerakan angin,
sehingga pembentuk arus ini adalah Arus yang dipengaruhi oleh pola Gerakan
Angin (Wind driven current).
Komentar
Posting Komentar