TEKNIK BUDIDAYA IKAN MONOSEKS

TEKNIK BUDIDAYA IKAN MONOSEKS
Kegiatan budidaya perairan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai riset dan kajian dilakukan untuk mengembangkan kegiatan ini salah satunya adalah budidaya ikan monoseks.
Budidaya monoseks sudah umum dilakukan pada budidaya ikan (Beardmore et al, 2001; Devlin and Nagahama, 2002; Gomelsky, 2003), dan upaya tersebut sudah umum dilakukan dalam teknologi budidaya udang sejak udang jantan dan betina berbeda dalam pertumbuhannya (Curtis and Jones, 1995; Siddiqui et al, 1997; Lawrence et al, 2000; Lawrence, 2004; Sagi and Aflalo, 2005).

Budidaya ikan monoseks merupakan kegiatan memelihara ikan dengan tunggal kelamin dalam satu wadah budidaya dengan kata lain, ikan jantan dan ikan betina di pelihara secara terpisah. Untuk dapat memerapkan kegiatan budidaya ikan monoseks, maka dapat dilakukan dengan teknik (1) Pilihan Visual; (2) Hibridisasi; (3) Sex Reversal; dan (4) Manipulasi Genetik.

1. Pilihan Visual
Teknik budidaya monoseks pilihan visual merupakan teknik yang paling sederhana untuk diaplikasikan. Teknik ini tidak memerlukan biaya yang besar dan murah tetapi memerlukan waktu dan ketelitian yang besar. Teknik monoseks pilihan visual yaitu melakukan greeding jenis kelamin secara visual dengan membedakan ikan jantan dan betina secara morfologi.

2. Hibridisasi
Hibridisasi adalah perkawinan silang antara dua spesies ikan yang dekat hubungannya tetapi mempunyai sifat dan ciri yang berbeda sehingga dapat dihasilkan keturunan dengan sifat dan ciri yang diinginkan (Royce dalam Sumantadinata, 1992).

Hickling (1971) menyatakan bahwa hibridisasi pada ikan dapat dilakukan antar ras (intraspesifik), antar spesies (interspesifik) atau antar genus (intergenik). Keberhasilan hibridisasi ini antara lain ditentukan oleh hubungan kekerabatan ikan. Semakin dekat hubungan kekerabatannya maka peluang keberhasilannya makin besar (Tave, 1986).

Ikan hibrid umumnya menunjukkan efek heterosis, yaitu dengan munculnya sifat unggul pada hibrid (Yatim dalam Sudita, 2003). Menurut Moav dan Wohlfarth (1968) menyatakan heterosis ialah sifat-sifat suatu keturunan dapat melebihi kedua induknya.

3. Sex Reversal
Sex reversal adalah suatu teknologi untuk membolak – balikan arah pertumbuhan kelamin ikan jantan ke betina dan sebaliknya sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sex reversal ini bertujuan untuk menghasilkan populasi yang berkelamin sama atau tunggal (monosex).

Selain itu sex reversal bermanfaat untuk mendapatkan ikan dengan pertumbuhan yang cepat;  mencegah pemijahan liar; mendapatkan penampilan yang baik; dan menunjang teknik pemurniaan ras ikan. Untuk menentukan arah pertumbuhan kelamin, sex reversal menggunakan hormon sintesis yang disesuaikan dengan jenis kelamin seperti kelamin jantan menggunakan hormon sintesis Testosteron prominat dan kelamin betina menggunakan hormon Estradiol.

Dalam pengopersaiannya, teknologi sex reversal dilakukan dalam 3 metode, yaitu :
- Metode Bathing (perendaman)
- Metode oral (Pakan)
- Metode injeksi (suntik)

4. Manipulasi Genetik
Manipulasi genetik adalah suatu proses modifikasi atau mengubah susunan genetik dalam sel. Manipulasi genetik pada ikan dapat menghasilkan ikan yang lebih unggul jika dibandingkan dengan tetuanya. Teknik ini lebih efesien dan efektif tetapi memerlukan biaya yang besar karena dalam penggunaanya memerlukan teknologi - teknologi yang maju.

Manipulasi Genetik akan menghasilkan DNA baru yang diperoleh dengan mengisolasi dan menyalin materi genetik dari induk menggunakan metode DNA rekombinan atau sintesa DNA buatan.

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA

MAKALAH PENGARAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KUALITAS AIR : PENGUKURAN PARAMETER FISIKA KIMIA KUALITAS AIR