ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA AQUAPONIK

TUGAS 
PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERIKANAN

ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PERIKANAN
BUDIDAYA AQUAPONIK 

Oleh

TAUFIQ ABDULLAH
0517 1511 027





PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2018



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan merupakan proses pendidikan diluar sekolah yang  diselenggarakan secara sistematis ditujukan pada orang dewasa (masyarakat) agar mau, mampu dan berswadaya dalam memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan masyarakat luas. Dengan kata lain, penyuluhan merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan, sikap, kebiasaan dan keterampilan dengan membantu, mempengaruhi dan memotivasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, mentaati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, adalah suatu proses komunikasi.

Dalam penyuluhan seorang penyuluh memfasilitasi informasi dan pesan dari berbagai kemajuan yang dicapai dan diawali dengan riset dan temuan-temuan baru yang kemudian dikembangkan sedemikan rupa sehingga memberikan keuntungan bagi penciptanya dan masyarakat penggunanya. Hal tersebut juga disebut dengan inovasi.

Suatu inovasi tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Mardikanto (1993) mendefinisikan adopsi sebagai proses perubahan perilaku yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (afective) maupun keterampilan (pikomotorik) pada diri seseorang setelah menerima pesan yang disampaikan penyuluh pada sasaranya. Pada dasarnya, dalam adopsi terdapat proses adopsi yang melalui tahapan-tahapan sebelum masyarakat memutuskan menerima atau menolak suatu inovasi. Tahapan dalam proses adopsi biopestisida dimulai dari tahap pengenalan, di mana seseorang mulai mengetahui tentang adanya inovasi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap persuasi, di mana seseorang membentuk sikap terhadap inovasi. Selanjutnya tahap keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Akhirnya, berlanjut pada tahap konfirmasi, di mana seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuat untuk terus melanjutkan penerapan inovasi atau pada akhirnya tidak menerapkan.

Ada berbagai macam hal yang dapat diinovasi kemudian diadopsi salah satunya adalah dalam bidang teknologi.  Teknologi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga di terapkan dalam berbagai bidang, termasuk bidang perikanan budidaya dan salah satu teknoilogi tersebut adalah teknologi budidaya aquaponik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat rumuskan masalah sebagai berikut :

  • Apa itu teknologi budidaya aquaponik ?
  • Bagaimana cara menerapkan teknologi budidaya aquaponik tersebut ?
  • Apa dampaknya bila teknologi budidaya aquaponik tersebut dapat diadopsi oleh nelayan budidaya ?


C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini, yaitu sebagai berikut :

  • Mengetahui apa teknologi budidaya aquaponik ?
  • Mengetahui cara menerapkan teknologi budidaya aquaponik tersebut ?
  • Mengetahui dampaknya apabila teknologi budidaya aquaponik tersebut dapat diadopsi oleh nelayan budidaya ?

D. Manfaat
Adapun Manfaat penyusunan makalah ini, memberikan informasi ilmiah mengenai teknologi budidaya aquaponik dan cara menerapkan teknologi budidaya aquaponik tersebut, serta  dampaknya apabila teknologi budidaya aquaponik tersebut dapat diadopsi oleh nelayan budidaya.



BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknologi Budidaya Aquaponik
Akuaponik adalah suatu kombinasi sistem akuakultur dan budidaya tanaman hidroponik. Sistem ini merupakan sistem yang berkelanjutan yang mengombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Akuaponik terdiri atas dua komponen penting yaitu bagian hidroponik tempat tanaman tumbuh dan bagian akuakultur tempat ikan dipelihara (Sairi et al., 2015).

Akuaponik memiliki sistem tambahan seperti biofilter yang menjadi tempat bagi bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia dari kotoran ikan menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Bila diperlukan dapat ditambahkan aerator yang bertugas membuat udara terlarut dalam air bertambah agarikan dan tanaman dapat bernapas dengan baik.


Gambar teknologi budidaya aquaponik

B. Aplikasi Sistem Teknologi Budidaya Aquaponik
Prinsip kerja sistem ini adalah dengan mengalirkan air secara terus menerus sehingga sistem ini sering menggunakan kolam bertingkat. Hal tersebut menunjukan teknologi budidaya aquaponik terlihat sederhana dan sangat menghemat lahan.

Untuk mengaplikasikan sistem aquaponik ini, maka diperlukan beberapa alat dan bahan yang mudah diakses atau diperoleh, bahkan sebagiannya bersifat limbah tak terpakai. Beberapa alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut ini :

  • Bibit Ikan
  • Bibit tanaman
  • Media tanam dan wadah Tanam
  • Wadah pemeliharaan ikan
  • Suplemen ikan dan kolam
  • Aerator dan Pompa
  • Timer / Pengatur aliran air.
  • Saluran air (Pipa)

C. Dampak Adopsi Sistem Teknologi Budidaya Aquaponik Bagi Nelayan
Dalam kegiatan perikanan budidaya, sistem teknologi budidaya aquaponik dapat di adopsi oleh nelayan budidaya karena sistem teknologi budidaya aquaponik ini sangat bermanfaat. Selain itu, sistem ini, memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :
Dapat menghemat lahan dan memaksimalkan hasil yang didapat meskipun dilakukan pada lahan yang sempit. Sistem ini dapat dilakukan melalui perencanaan yang matang terlebih dahulu dan menentukan luas lahan yang digunakan.
Pembudidaya dapat menghasilkan dua produk sekaligus yakni ikan yang merupakan sumber protein dan sayuran atau buahan-buahan yang merupakan sumber vitamin dan mineral.

Mengenalkan produk hasil pertanian organik pada masyarakat yang tentunya lebih sehat dan berkualitas karena sistem ini tidak menggunakan bahan kimia sehingga hasil yang diperoleh aman untuk dikonsumsi. Masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas dan sisa residu kimia yang sering terkandung dalam tanaman maupun ikan, karena sistem aquaponik sangat aman untuk digunakan dan tidak tercemar pestisida, pupuk, dan herbisida buatan.
Sistem ini lebih hemat air dibandingkan jenis metode tanam lainnya yakni hanya 10% dari 100% air yang digunakan pada metode tanam konvensional.

Mudah diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan serta luas lahan yang dimiliki. Semua itu dapat dirancang dan diatur dengan baik bagi produksi skala rumah tangga maupun skala besar.





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penyusunan makalah ini, dapat saya simpulkan :

  1. Akuaponik adalah suatu kombinasi sistem akuakultur dan budidaya tanaman hidroponik. Sistem ini merupakan sistem yang berkelanjutan yang mengombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik.
  2. Untuk mengaplikasikan sistem aquaponik ini, maka diperlukan beberapa alat dan bahan yang mudah diakses atau diperoleh, bahkan sebagiannya bersifat limbah tak terpakai.
  3. Sistem teknologi budidaya aquaponik dapat di adopsi oleh nelayan budidaya karena sistem teknologi budidaya aquaponik ini sangat bermanfaat.

B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak - pihak tertentu saya meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannya sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini. Terima kasih.

Komentar

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 5 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA

MAKALAH PENGARAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KUALITAS AIR : PENGUKURAN PARAMETER FISIKA KIMIA KUALITAS AIR