MAKALAH DAUR NITROGEN
MAKALAH
DAUR
NITROGEN
TAUFIQ ABDULLAH
0517 1511 027
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daur biogeokimia adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksi reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Daur biogeokimia
juga disebut pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen
biosfer yang hidup dengan tak hidup.
Daur Biogeokimia berfungsi sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai
oleh semuayang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga. Daur atau siklus biogeokimia ini merupakan
siklus materi – materi yang menjadi komponen penyusun kehidupan di bumi. Salah
satu materi tersebut adalah Nitrogen (N).
Nitrogen (N) adalah unsur yang paling
berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer adalah nitrogen ). Nitrogen
sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi yang merupakan
komponen utama dalam semua asam amino, yang merupakan kompoten penyusun protein
yang sangat dibutuhkan sebagai sumber energi.
Nitrogen
juga hadir di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya
membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul
klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut.
Meskipun demikian, penggunaan nitrogen
pada bidang biologis sangatlah terbatas.
Hal ini di karenakan Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit
bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk
hidup diperlukan berbagai proses. Proses tersebut disebut dengan siklus atau
daur Nitrogen (N). Berdasarkan uraian
inilah, saya akan menyusun sebuah makalah mengenai siklus atau daur Nitrogen
(N).
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini,
yaitu untuk mengetahui proses siklus atau daur Nitrogen (N).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Siklus
Nitrogen (N)
Nitrogen
merupakan unsur terbesar yang terdapat di atmosfer (80 %). Akan tetapi nitrogen
tersebut tidak dapat digunakan mahluk hidup. Untuk dapat digunakan, Nitrogen
bebas atau Nitrogen yang terdapat di atmosfer perlu mengelami beberapa proses
yang terjadi secara terus menerus yang disebut dengan siklus atau daur nitogen.
Siklus nitogen itu sendiri terdapat dalam beberapa proses seperti fiksasi Nitrogen,
asimilasi, amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, dan oksidasi amonia
anaerobik. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar Daur Nitrogen (N)
B. Fiksasi / Penambahan
Nitrogen
Selain air hujan yang
membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen kedalam tanah juga terjadi
melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat
dilakukan oleh dilakukan oleh mikroorganisme yang disebut diazotrof antara
lain: Cyanobacteria, Azotobacteraceae,
Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.
Selain itu “ganggang hijau biru” juga dapat memfiksasi nitrogen. Proses fiksasi
ini mengubah Nitrogen bebas di udara menjadi Ammonia (NH3) dan garam
ammonium (NH4+).
Fiksasi
atau penambahan Nitrogen dilakukan secara simbiotik dan non-simbiotik. Penambahan
secara simbiotik berupa hasil kerja sama mutualisme antara tumbuhan dengan
sejenis bakteri misalnya antara species Rhizobium
dengan legum. Penambahan secara non-simbiotik dilakukan oleh jasad mikro yang
hidup bebas dan juga terjadi di atmosfer akibat halilintar atau petir serta
penambahan nitrogen oksida yang terbentuk oleh pembakaran mesin.
C. Amonifikasi
Ammonia
(NH3) dan garam ammonium (NH4+) selain berasal
dari proses fiksasi nitrogen bebas di udara, juga berasal dari proses
Amonifikasi yang merupakan proses dalam menghasilkan ammonia dan garam ammonium
melalui proses penguraian jasad hewan atau tumbuhan yang mati oleh bakteri dan
jamur contohnya Pseudomonas, Bacillus,
dan Proteus.
D.
Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah
proses pembentukan senyawa nitrat dari senyawa amonium. Proses ini merupakan
proses di mana ion ammonium di oksidasi menjadi ion nitrit , serta ion nitrit
menjadi ion nitrat. Proses ini dapat terjadi di tanah , air laut , maupun air
tawar . Nitrifikasi muncul secara almiah di lingkungan dengan keberadaan
bakteri khusus nitrifikasi contohnya yaitu Nitrosomonas,
Notrosococcus dan Nitrobacter,
Nitrococcus. Proses Nitrifikasi itu sendiri terdapat dalam 2 tahapan yaitu:
· Amonia
(NH4+) diubah menjadi nitrit (NO2-)
oleh Nitrosomonas dan Notrosococcus yang disebut reaksi
nitritasi.
· Nitrit
(NO2- ) diubah menjadi nitrat (NO3-)
oleh Nitrobacter dan Nitrococcus yang disebut reaksi
nitratasi.
Nitrat
(NO3-) yang merupakan hasil dari proses nitrifikasi
kemudian digunakan oleh tumbuhan sebagai nutrien atau unsur hara. Selain itu juga
nitrat (NO3-) mengalami proses pengubahan kembali menjadi
nitrogen bebas yang disebut dengan proses denitifikasi.
E. Denitrifikasi
Denitrifikasi
merupakan proses reduksi nitrat (NO3-) menjadi gas
nitrogen atau nitrogen bebas (N2) yang dilakukan oleh bakteri.
Bakteri yang berperan adalah Bacillus,
Paracoccus, dan Pseudomonas.
Proses denitifikasi
menghasilkan nitrogen bebas di udara yang tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh hewan maupun tumbuhan karena kedua organisme tersebut tidak mampu
menangkap nitrogen bebas. Penangkapan nitrogen bebas sehingga siap digunakan
oleh hewan dan tumbuhan disebut fiksasi nitrogen yang dilakukan oleh Rhizobium dan Azotobacter.
Kedua
bakteri tersebut akan menangkap nitrogen kemudian mengubahnya menjadi ammonia
dan garam ammonium yang kemudian diubah menjadi nitrit dan nitrat yang
membentuk sebuah siklus.
F.
Asimilasi
Tanaman mendapatkan
nitrogen dari proses Nitrifikasi dalam bentuk nitrat (NO3-).
Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Proses
inilah yang dinamakan dengan asimilasi. Nitrogen tersebut kemudian digunakan
untuk menyusun asam amino yang merupakan komponen dasar protein yang digunakan sebagai
sumber energi.
Tanaman dan hewan yang kemudian mati
diuraikan kembali dalam proses amonifikasi yang kemudian menjadi ammonia dan
garam ammonium dan diubah menjadi nitrit dan nitrat yang juga membentuk sebuah
siklus.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
menyusun makalah ini, dapat saya tarik kesimpulan bahwa siklus Nitrogen (N)
mengalami beberapa tahapan atau proses yang membentuk suatu siklus yang terjadi
secara berulang – ulang yang diawali dari proses fiksasi yang menghasilkan
ammoniak dan garam ammonium yang kemudian diubah menjadi nitrit dan nitrat
melalui proses nitrifikasi dimana proses nitrifikasi ini menghasilkan nitrat
yang dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber energi proses ini disebut
asimilasi. Tanaman yang mati kemudian diuraikan dalam proses amonifikasi dan
menghasilkan ammonia dan garam amonium dan diubah kembali menjadi nitrit dan
nitrat yang dimanfaatkan lagi oleh tumbuhan dan terjadi secara terus menerus. Selain
itu, nitrat hasil dari proses nitifikasi juga di oksidasi menjadi nitrogen bebas
(N2) pada proses denitrifikasi yang kemudian di fiksasi kembali
menjadi ammonia dan garam amonium yang di ubah menjadi nitrit dan nitrit untuk
dimanfaatkan oleh tanaman dan seterusnya yang membentuk sebuah siklus.
Ter dabest
BalasHapus