LAPORAN PRAKTIKUM AQUACULTURE ENGINEERING : PENENTUAN VOLUME BAK FIBER
LAPORAN PRAKTIKUM
AQUACULTURE ENGINEERING
PENENTUAN VOLUME BAK FIBER
Oleh
TAUFIQABDULLAH
05171511027
PROGRAMSTUDIBUDIDAYAPERAIRAN
FAKULTASPERIKANANDANILMUKELAUTAN
UNIVERSITASKHAIRUN
TERNATE
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aquaculture Engineering dengan judul penentuan volume bak fiber.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuata Laporan ini. Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang teramat besar kepada asisten atas bimbingan, nasehat, petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan atau kesalahan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Ternate, Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
II. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Prosedur Kerja
2.4 Metode Analisa Data
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Volume Bak Fiber Bulat
3.2 Volume Bak Fiber Persegi Panjang
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bak fiber persegi panjang
Gambar 2. Bak fiber bulat
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber kekayaan alam terbesar diseluruh dunia, salah satunya dibidang kelautan dan perikanan, namun dari segi pemanfaatan belum terlihat upaya maksimal dari masyarakat indonesia untuk mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan ini. Sektor kelautan dan perikanan mempunyai andil besar dalam menciptakan ketahanan pangan lokal jika mampu dioptimalkan sebaik mungkin (Dahuri, 2006).
Potensi lahan perikanan budidaya secara nasional diperkirakan sebesar 17,74 juta Ha, yang terdiri atas lahan budidaya air tawar 2,23 juta Ha, budidaya air payau 2,96 juta Ha dan budidaya laut 12,55 juta Ha. Sedangkan pemanfaatannya hingga saat ini masing-masing baru mencapai 16,62 % untuk budidaya air tawar, 50,06 % untuk budidaya air payau dan 2,09 % untuk budidaya laut. (Anonim, 2014)
Menurut Daryanto (2007), sumber daya pada sektor perikanan merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan memiliki potensi dijadikan sebagai penggerak utama (prime mover) ekonomi nasional. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa pertama, Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas. Kedua, Industri di sektor perikanan memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya. Ketiga, Industri perikanan berbasis sumber daya nasional atau dikenal dengan istilah national resources based industries, dan keempat Indonesia memiliki keunggulan (comparative advantage) yang tinggi di sektor perikanan sebagaimana dicerminkan dari potensi sumber daya yang ada.
Berdasarkan media budidaya, aktivitas kegiatan budidaya ikan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu budidaya air tawar, budidaya air payau serta budidaya air laut, sedangkan jika ditinjau berdasarkan tahapan kegiatan budidaya terdiri dari pembenihan, pendederan dan pembesaran ikan.Dalam budidaya sendiri memiliki perkembangan teknik yang dari waktu ke waktu semakin efektif dan efisien sehingga memudahkan para pembudidaya ikan.Salah satunya yaitu perkembangan wadah budidaya yang mempunyai banyak macamnya (Khotimah dkk., 2013).
Bak fiber adalah wadah budidaya yang terbuat dari fiber glass. Bak atau wadah yang terbuat dari bahan fiber glassbanyak digunakan dalam laboratorium-laboratoriumpenelitian dan para pengusaha/pedagang baik yangmemiliki farming besar atau kecil (Satyani dan Priono, 2012). Dalam Munasir (2011) Fiber glass adalah serat sintetik sebagai bahan penguat atau filler pada polimer.
Bak fiber memiliki keunggulan selain kuat, awet, juga suhu air dalam bak pada umumnya relatif stabil (Mills, 1986). Dengan demikian akan sangatmendukung kehidupan ikan yang dipeliharanya. Bak fiberglass dibuat dengan cara dicetak sehingga harus dipesandari pabriknya. Sangat tahan lama tidak mudah pecah tetapiharganya juga amat mahal.Bak fiber glass biasanya jugacukup ringan sehingga mudah dipindahkan (Satyani dan Priono, 2012).
Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang dibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang investasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan diterapkan (Khotimah dkk., 2013). Oleh karena itu, perlu diadakannya praktikum untuk mengetahui penentuan volumewadah budidaya dalam hal ini adalah bak fiber baik dalam bentuk bulat maupun dalam bentuk persegi panjang.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan di adakannya praktikum ini yaitu, untuk mengetahui dan menentukan volume bak fiber bulat dan bak fiber persegi panjang.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat di adakannya praktikum ini, yaitu memberikan pelajaran dan informasi kepada mahasiswa mengenai penentuan volume suatu wadah budidaya.
II. METODE PRAKTIKUM
2.1. Tempat Dan Waktu
Praktikum Aquaculture Engineering dilaksanakan di Lab. Basah Kastela, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun, Ternate. Pada 5 mei 2018 pukul 15.00 s/d 16.30 WIT.
2.2. Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Aquaculture Engineering dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
2.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum Aquaculture Engineering adalah sebagai berikut:
- Siapkan alat yang akan digunakan
- Pada bak persegi, parameter yang di ukur adalah panjang, lebar, dan tinggi.
- Pada bak bulat, parameter yang di ukur adalah diameter dan tinggi.
- Catat hasil dan dokumentasikan kegiatan praktikum
2.4. Metode Analisa Data
2.4.1. Volume Bak Fiber Bulat
Pengukuran Volume bak fiber bulat menggunakan rumus pengukuran volume tabung yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
Phi = 22/7 atau 3.14
d = diameter
r = jari – jari atau ½ diameter
t = tinggi
2.4.2. Volume Bak Fiber Persegi Panjang
Pengukuran Volume bak fiber persegi panjanf menggunakan rumus pengukuran volume tabung yaitu sebagai berikut :
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Volume Bak Fiber Bulat
Hasil pengukuran bak fiber bundar yaitu Diameter 1.5 m dan tinggi 1 m. Hasil perhitungan menghasilkan volume 4.71 meter kubik. Artinya bak ini dapat menampung air sekitar 4.710 liter.
Gambar 1. Bak fiber bulat
3.2. Volume Bak Fiber Persegi Panjang
Hasil pengukuran bak fiber persegi panjang no yaitu panjang 1,5 ,lebar1 m dan tinggi 1 m. Hasil perhitungan menghasilkan volume 1,5 meter kubik. Artinya bak ini dapat menampung air sekitar 1.500 liter.
Gambar 2. Bak fiber persegi panjang
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukn praktikum dan menyusun laporan ini, dapat saya simpulkan bahwa dalam menentukan volume bak bundarmaka menggunakan rumus volume tabung dan persegi panjang menggunakan rumus volume balok.
4.2. Saran
Diharapkan agar dapat dilakukan praktikum pada wadah budaya lainnya seperti tambak kolam, atau bahkan KJA.
Anonim, 2014. Peran Sub Sektor Perikanan Budidaya Dalam Perekonomian Nasional. Http://Bpblambon-Kkp.Org/Peran-Sub-Sektor-Perikanan-Budidaya-Dalamperekonomian-Nasional Diakses Tanggal 5 Mei 2018.
Dahuri, R. 2006. Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil Secara Berkelanjutan. Materi Presentasi Pada Konprensi Nasional V Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Batam.
Daryanto, Arief. 2007. Dari Klaster Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Perikanan. Buletin Craby & Starky, Edisi Januari 2007.
Khotimah K., W. Ramadhan, A. Umam, A. Samsudin, A. Hernan. 2013. Makalahaquaculture Engineering“Perkembangan Wadah Budidaya”. Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian Dan Peternakan. Universitas Muhammadiyah. Malang. Dalam Https://Khusnul05.Wordpress.Com/2013/11/19/Makalah-Aquaculture-Engineering-Perkembangan-Wadah-Budidaya/. Di Akses Pada 8 Mei 2018.
Mills, D. 1986. You And Your Aquarium. Alfred A. Knopfinc. Toronto. Canada, 75 Pp.
Munasir. 2011. Studi Pengaruh Orientasi Serat Fiber Glass Searah Dan Dua Arah Singlelayer Terhadap Kekuatan Tarik Bahan Komposit Polypropylene. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya (Jpfa). Vol. 1 No. 1.
Satyani, D. Dan B. Priono. 2012. Penggunaan Berbagai Wadah Untukpembudidayaan Ikan Hias Air Tawar. Media Akuakultur Volume 7 Nomor 1.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Peran Sub Sektor Perikanan Budidaya Dalam Perekonomian Nasional. Http://Bpblambon-Kkp.Org/Peran-Sub-Sektor-Perikanan-Budidaya-Dalamperekonomian-Nasional Diakses Tanggal 5 Mei 2018.
Dahuri, R. 2006. Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil Secara Berkelanjutan. Materi Presentasi Pada Konprensi Nasional V Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Batam.
Daryanto, Arief. 2007. Dari Klaster Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Perikanan. Buletin Craby & Starky, Edisi Januari 2007.
Khotimah K., W. Ramadhan, A. Umam, A. Samsudin, A. Hernan. 2013. Makalahaquaculture Engineering“Perkembangan Wadah Budidaya”. Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian Dan Peternakan. Universitas Muhammadiyah. Malang. Dalam Https://Khusnul05.Wordpress.Com/2013/11/19/Makalah-Aquaculture-Engineering-Perkembangan-Wadah-Budidaya/. Di Akses Pada 8 Mei 2018.
Mills, D. 1986. You And Your Aquarium. Alfred A. Knopfinc. Toronto. Canada, 75 Pp.
Munasir. 2011. Studi Pengaruh Orientasi Serat Fiber Glass Searah Dan Dua Arah Singlelayer Terhadap Kekuatan Tarik Bahan Komposit Polypropylene. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya (Jpfa). Vol. 1 No. 1.
Satyani, D. Dan B. Priono. 2012. Penggunaan Berbagai Wadah Untukpembudidayaan Ikan Hias Air Tawar. Media Akuakultur Volume 7 Nomor 1.
LAMPIRAN
Pengukuran bak fiber persegi panjang
Pengukuran bak fiber bulat
Komentar
Posting Komentar