MAKALAH IKAN HIAS YELLOW WATCHMAN GODIES

TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN HIAS

MAKALAH IKAN HIAS YELLOW WATCHMAN GODIES
Cryptocentrus cinctus

Oleh

TAUFIQ ABDULLAH
0517 1511 027


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai komoditi ekspor, sehingga dapat meningkatkan devisa negara. Dalam bisnis ikan hias dunia, produk Indonesia dikenal memiliki banyak spesies, baik ikan hias air tawar maupun ikan hias air laut. Dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di dunia, 400 spesies di antaranya berasal dari Indonesia. Indonesia juga memiliki 650 spesies ikan air laut (Direktoral Jendral Perikanan Budidaya, 2011 dalam Sari dkk, 2011).

Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) dikenal juga dengan sebutan yellow prawn-goby. Ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) bersimbiosis komensalisme dengan Alpheus spp (Wikipedia, 2018). Menurut Romero (2002), Cryptocentrus berasal dari bahasa Yunani yaitu "kryptos" yang berarti tersembunyi dan "kentron" yang berarti menyengat. Hal ini di mengambarkan kebiasaan yello watchman gobies dalam memburu mangsanya. 

Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) merupakan ikan hias air laut yang digemari banyak kalangan karena warnanya dan ekspresinya yang unik seperti sedang cemberut. Informasi mengenai ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) sangat penting untuk diketahui. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya akan menyusun makalah mengenai Ikan Hias Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus).

B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui  habitat, pakan, cara dan potensi budidaya Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus).

C. Manfaat
Adapun manfaat penyusunan makalah ini yaitu memberikan informasi ilmiah mengenai habitat, pakan, cara dan potensi budidaya Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus).

BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi
Klasifikasi Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) adalah sebagai berikut (Wikipedia, 2018):
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Gobiidae
Genus : Cryptocentrus
Species : Cryptocentrus cinctus.
Gambar Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)

B. Morfologi
C. cinctus memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang maksimal 10 cm (Kuiter and Tonozuka, 2001). Cryptocentrus cinctus Mempunyai 2 sirip punggung yang berbeda dengan 7 dirip keras dan 10 sirip lunak, Sirip anal dengan 1 duri keras dan 9 duri lunak. Terdapat dalam dua warna, satu kuning dengan bercak biru dan yang lainnya dengan warna coklat dengan bercak putih pucat. Terdapat Garis coklat gelap di atas rahang (Randall et al, 1997). Menurut Allen dan Erdmann (2012),  Cryptocentrus cinctus memiliki moncong coklat dengan kehadiran garis coklat tipis sepanjang tepi rahang atas. Sirip perut Cryptocentrus cinctus bersatu dengan sirip dada dan membentuk semacam alat penghisap yang disebut frenum sehingga Cryptocentrus cinctus dapat menempel pada bebatuan. Sirip ekor Cryptocentrus cinctus berbentuk bulat.

C. Habitat & Penyebaran
Cryptocentrus cinctus Menghuni daerah berpasir di laguna yang dangkal dan teluk pantai yang terlindung ( Lieske and Myers, 1994). Menurut Allen dan Erdmann (2012),  Cryptocentrus cinctus tinggal di dalam lubang dan hidup dengan udang Alpheus spp. Cryptocentrus cinctus Ditemukan di lereng berpasir, di dekat pantai dan di  laguna yang jernih. Biasanya Cryptocentrus cinctus hidup dalam kedalaman 10-25 meter.

Cryptocentrus cinctus menyebar sepanjang Pasifik Barat di daerah pulau Yaeyama, Jepang ke Singapura hingga ke Mikronesia. Wilayah penyebaran Cryptocentrus cinctus dapat dilihat pada gambat berikut (Myers , 1991).
Gambar daerah penyebaran Cryptocentrus cinctus

D. Kebiasaan Makanan Dan Pakan Yellow Watchman Gobies
Yellow Watchman Gobies adalah ikan karnivora. Pakan yang diberikan berupa zooplankton seperti rotifer, artemia, Copepoda, atau pakan tambahan seperti ikan atau udang kecil yang di rucah serta pellet dengan bahan hewani.

E. Budidaya Yellow Watchman Gobies
1. Wadah pemijahan.
Pemijahan ikan yellow watchman godies dapat menggunakan aquarium dengan volume air lebih dari 38 liter. Masukan air sebanyak 37 liter dan tempatkan pipa paralon sebagai tempat peletakan telur oleh indukan jantan dan betina. Suhu air pada 26,7 0C dan tempatkan lampu untuk pencahayaan dengan durasi 12 jam (Jneff, 2016).

2. Seleksi dan perawan indukan
Pilihlah indukan yang unggul. Indukan jantan lebih cerah warnanya jika dibandingkan dengan ikan betina. Indukan yellow watchman godies di pangangankan satu sama lain. Indukan betina lebih besar dengan ukuran panjang 3 inci (7,62 m) sementara ikan jantan 2 inci (5,08 m). Selama pemijahan, indukan di beri pakan berupa udang rucah atau pellet dengan bahan hewani sebanyak 1 - 2 kali sehari (Jneff, 2016).

3. Perawatan Telur
Setelah pemijahan, indukan betina akan meninggalkan sarang. Sementara indukan jantan akan tetap di sarang untuk menjaga telur. Pindahkan indukan, untuk mencegah agar telur tidak dimakan oleh indukan. Hal ini di karenakan yellow watcham godies adalah ikan karnivora. Telur berwarna kecoklatan dengan ukuran 1 mm. Telur akan menetas dalam waktu 4 hari setelah pemijahan (Jneff, 2016).

4. Larva Yellow Watchman Gobies
Wadah pemeliharaan larva berupa aquarium dengan volume lebih dari 38 liter. Masukan air sebanyak 37 liter dan tempatkan beberapa batu sebagai tempat bermain dan berlindung larva yellow watchman godies. Pasang heater dan jaga suhu pada kisaran 27,8 0C. Tempatkan lampu 100 watt. Alirkan aerasi dijaga untuk sumber oksigen  untuk larva. Larva yellow watchman godies berukuran 1-2 mm, warna transparan,  dan kantung kuning telur besar (Jneff, 2016).

Larva akan memakan kuning telurnya ketika baru menetas. Setelah kuning telurnya habis, berikan Brachionus rotundiformis atau rotifer. Sementara itu, rotifer di beri pakan nannochloropsis (Jneff, 2016).

F. Potensi Budidaya Ikan Yellow Watchman Gobies.
Yellow Watchman  Gobies termasuk salah satu golongan ikan hias mahal, ukuran 1 - 2,5 inci seharga $ 18 sampai dengan $ 20 di pasar internasional. Sementara harga yellow watchman gobies di pasaran nasional di mulai dari Rp. 15.000,- sampai dengan Rp. 60.000,- (Harga Online, 2018). Melihat hal itu, pengembangan budidaya ikan hias yellow watchman gobies dapat sangant mengunkungkan.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, dapat saya simpulkan :
  1. Yellow Watchman Gobies hidup di daerah pantai, laguna, bersembunyi di bebatuan, lereng di dalam pasir, dan lereng di terumbu karang.
  2. Yellow Watchman Gobies merupakan karnivora jadi pakan yang diberikan adalah zooplankton, ikan atau udang rucah, dan pellet dengan bahan nabati.
  3. Untuk membudidayakan Yellow Watchman Gobies maka harus dipersiakan wadah untuk pemijahan kemudian seleksi indukan jantan dan betina yang unggul. Setelah diseleksi indukan jantan dan betina dipasangankan dalam satu wadah. Ketika telah melakukan pemijahan, maka pindahkan indukan. Telur akan menetas dalam 48 jam dan rawatlah larva hasil penetasan.
  4. Yellow watchman gobies sangat menguntungkan apabila di budidayakan. Hal ini di karenakan harganya yang mencapai $ 18 s/d $ 20 di pasar internasional dan Rp. 15.000,- s/d Rp. 60.000,- Di pasar nasional.11


B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak - pihak tertentu saya meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannya sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Allen, G.R. and M.V. Erdmann, 2012. Reef fishes of the East Indies. Perth, Australia: Universitiy of Hawai'i Press, Volumes I-III. Tropical Reef Research. Dalam http://www.fishbase.org/summary/7208. Di akses pada 10 april 2018.

Anggina D, Hamdi Hamid, and Hendrik. Analysis of Ornamental Fish Farming Member Of Group Diamond Fish Club In Tampan Village Districts Payung Sekaki Pekanbaru City Riau Province. Belum diterbitkan.

Jneff. 2016. Breeding Journal, Spesies: Cryptocentrus cinctus. Dalam http://www.mbisite.org/Forums/tm.aspx?m=98279&mpage=1. Di akses pada 10 april 2018.

Kuiter, R.H. and T. Tonozuka, 2001. Pictorial guide to Indonesian reef fishes. Part 3. Jawfishes - Sunfishes, Opistognathidae - Molidae. Zoonetics, Australia. p. 623-893. Dalam http://www.fishbase.org/summary/7208. Di akses pada 10 april 2018.

Lieske, E. and R. Myers, 1994. Collins Pocket Guide. Coral reef fishes. Indo-Pacific & Caribbean including the Red Sea. Haper Collins Publishers, 400 p. Dalam http://www.fishbase.org/summary/7208. Di akses pada 10 april 2018.

Randall, J.E., G.R. Allen and R.C. Steene, 1997. Fishes of the Great Barrier Reef and Coral Sea. Second Edition. Revised and expanded edition. Crawford House Publishing Pty Ltd. Bathurst, NSW, Australia. 557 p Dalam http://www.fishbase.org/summary/7208. Di akses pada 10 april 2018.

Romero, P. 2002. An etymological dictionary of taxonomy. Madrid, unpublished. Dalam http://www.fishbase.org/summary/7208. Di akses pada 10 april 2018.

Sari, L. K.,  Iskandar, dan Sri Astuty. 2011. KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN RAINBOW MERAH (Glossolepis incisus Weber) DAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus ) DENGAN PENEBARAN YANG BERBEDA PADA POLIKULTUR SISTEM RESIRKULASI. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol. 3. No. 1

Wikipedia. 2018. Yellow prawn-goby. Dalam https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yellow_prawn-goby. Diakses pada 10 april 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA