LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KUALITAS AIR : PENGUKURAN PARAMETER FISIKA KIMIA KUALITAS AIR
LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN KUALITAS AIR
PENGUKURAN
PARAMETER FISIKA KIMIA
KUALITAS AIR
TAUFIQ ABDULLAH
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Manajemen Kualitas Air.
Laporan
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan laporan ini.
Kami
menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan...................................................................................................... 2
1.3 Manfaat................................................................................................... 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 3
2.1 Parameter Fisika....................................................................................... 3
2.1.1
Suhu................................................................................................... 3
2.2 Parameter Kimia.......................................................................................
3
2.2.1
Oksigen Terlarut................................................................................. 3
2.2.2
pH....................................................................................................... 4
2.2.3
Salinitas.............................................................................................. 5
BAB III : METODE PRAKTIKUM............................................................. 6
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................. 6
3.1.1
Pengambilan
Sempel Air Tawar......................................................... 6
3.1.2
Pengambilan
Sempel Air Laut............................................................ 6
3.1.3
Analisis Sempel.................................................................................. 7
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................... 7
3.2.1
Alat..................................................................................................... 7
3.2.2
Bahan................................................................................................. 8
3.3
Metode Praktikum................................................................................... 8
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 9
4.1 Hasil......................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan.............................................................................................. 9
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 11
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 11
5.2 Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
No teks halaman
1 Lokasi Pengambilan
Sempel Air Tawar 6
2 Lokasi Pengambilan
Sempel Air Tawar 7
3 Botol Sampel lampiran
4 Thermometer lampiran
5 Refractrometer lampiran
6 pH meter lampiran
7 DO meter lampiran
8 Gelas
Beker lampiran
9 Kamera
Dokumentasi lampiran
10 Alat Tulis lampiran
11 Sempel Air Laut
Dan Air Tawar lampiran
12 Mengukur Suhu
air lampiran
13 Mengukur DO air lampiran
14 Mengukur pH air lampiran
15 Mengukur
Salinitas air lampiran
DAFTAR TABEL
No Teks halaman
1 Hasil Analisis
air tawar 14
2 Hasil Analisis
air laut 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tak bisa dipungkiri
bahwa air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan. Menutupi 70%
bagian dari permukaan bumi yang dibagi dalam dua kategori utama, yaitu
ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Dari kedua sistem perairan tersebut
air laut mempunyai bagian yang paling besar yaitu lebih dari 97%, sisanya
adalah air tawar yang sangat penting artinya bagi manusia untuk aktivitas
hidupnya (Barus, 1996).
Indonesi merupakan
wilayah dengan luas laut 5,8 juta km2 (laut teritorial dan ZEEI) dan
memiliki banyak ekosistem air tawar danau, sungai, rawa, dan waduk yang sangat
diperlukan untuk . Ekosistem perairan sangat diperlukan bagi kehidupan
organisme. Peranan air bagi kehidupan semakin meningkat dengan
majunya kebudayaan manusia. Kalau air tersebut digunakan oleh
organisme untuk keperluannya, misalnya ikan maka kualitas airnya harus sesuai
dengan air yang dibutuhkan oleh ikan itu (Wardoyo 1981).
Kualitas air
secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda
dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk
keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Kualitas
air dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisika, kimia, dan biologi
yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian,
industri, rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak 1995).
Pengukuran
kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah pengukuran
kualitas air dengan parameter fisikaa dan kimia (suhu, O2 terlarut, CO2 bebas,
pH, konduktivitas, kecerahan, alkalinitas ), sedangkan yang kedua adalah
pengukuran kualitas air dengan parameter biologi (plankton dan benthos)
(Sihotang, 2006).
2.2
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1.
Mengetahui parameter - parameter fisika dan
kimia kualitas air dalam praktikum.
2. Mengetahui
cara pengukuran parameter fisika dan kimia kualitas air.
2.2
Manfaat
Adapun manfaat dari
praktikum ini yaitu mahasiswa dapat mengetahu parameter fisika kimia kualitas
air dan bagaimana cara pengukuran parameter parameter tersebut.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Parameter Fisikaa
2.1.1
Suhu
Suhu
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan
dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang sering disebut proses
metabolisme. Hanya berfungsi dalam kisaran suhu yang relatif sempit. Biasanya 00C-40C
(Nybakken 1992 dalam sembiring, 2008)
Menurut Handjojo dan Djoko Setianto (2005) dalam Irawan (2009), suhu air normal
adalah suhu air yang memungkinkan makhluk hidup dapat melakukan metabolisme dan berkembang biak. Suhu merupakan faktor fisika yang sangat penting di
air. Dalam
Pengukuran suhu, alat yang digunakan adalah Thermometer.
2.2 Parameter Kimia
2.2.1
Derajat
Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) merupakan
suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air. Nilai pH
menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. Kemampuan air
untuk mengikat atau melepas sejumlah ion Hidrogen akan menunjukkan apakah
larutan tersebut bersifat asam/ basa. Di dalam air yang bersih jumlah
konsentrasi ion H+ dan OH- berada dalam keseimbangan, sehingga air yang bersih
akan bereaksi normal. Peningkatan ion hidrogen akan menyebabkan nilai pH turun
dan disebut sebagai larutan asam. Sebaliknya apabila ion hidrogen berkurang
akan menyebabkan nilai pH naik dan keadaan ini disebut sebagai larutan basa.
Nilai pH yang ideal untuk mendukung kehidupan organisme aquatik pada umumnya
terdapat antara 7-8,5 (Barus, 2004).
pH air
mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad
renik perairan asam atau kurang produktif. Malah dapat menumbuhkan hewan
budidaya. Pada pH rendah ( keasaman yang tinggi ) kandungan oksigen terlarut
akan berkurang. Hal yang sebaliknya menjadi pada suasana basa . Atas dasar ini
maka usaha budidaya di perairan akan berhasil baik dalam air dengan pH 6,5 –
9,0 dan kisaran optimal pH 7,8 – 8,7 (Kardi dan Andi, 2007).
Organisme
air dapat hidudalam suatu perairan yang mmpnyai nilai pH netral dengan kisaran
toleransi antara asam lemah sampai basalemah. Nilai pH yang sangat rendah akan
menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi.Disamping itu pH yang
sangat rendahakan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam yang bersifat
toksi semakin tinggi yang tentunya akan mengancam kelangsungan hidup organisme
aquatik.
2.2.2
Oksigen
Terlarut (DO)
Salmin (2005) menyatakan Oksigen
terlarut (DO) merupakan parameter yang penting dalam menentukan kualitas
perairan. DO berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan
anorganik, seperti diketahui bahwa DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk
pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan
energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, DO juga dibutuhkan untuk
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Dalam kondisi
aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik
dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan mereduksi
senyawa-senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas.
Kandungan oksigen terlarut di dalam
air merupakan salah satu penentu karakteristik kualitas air yang terpenting
dalam kehidupan organisme aquatik. Pada saat pengambilan sampel air,
konsentrasi oksigen terlarut mewakili status kualitas air tersebut (Rakhmanda, 2011).
Adapun sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses
difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam
perairan. Kecepatan difusi oksigen dari udara, dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara
seperti arus, gelombang dan pasang surut. Semakin tinggi suhu dan salinitas
yang dimiiki sebuah perairan maka perairan tersebut akan memiliki nilai DO yang rendah, demikian sebaliknya
nilai DO akan tingi jika perairan tersebut memiliki suhu dan salinitas yang rendah.
Demikian juga terhadap lapisan permukaan air nilai DO suatuperairan akan
semakin rendah seiring dengan bertambahnya ke dalam perairan (Salmin, 2005).
Rustam (2010),
menyatakan bahwa oksigen terlarut juga diperlukan untuk mendekomposisi limbah
organik dalam perairan. Kadar oksigen terlarut di perairan yang baik untuk
budidaya adalah < 3 mg/l. Namun untuk merombak/ mengurai 1 kg limbah organik
pakan diperlukan oksigen terlarut sebesar 0,2 kg. Sedangkan menurut (Lukman, 2011), diperlukan 1,42 gr oksigen
untuk melakukan perombakan limbah organik, baik yang tersuspensi maupun yang
mengendap di dasar perairan.
2.2.3
Salinitas
Salinitas
merupakan salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi proses biologi dan
secara langsung akan mempengaruhi kehidupan organisme antara lain yaitu
mempengaruhi laju pertumbuhan, jumlah makanan yang dikonsumsi, nilai konversi
makanan, dan daya kelangsungan hidup. (Andrianto, 2005).
Salinitas
air dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat yang disebut dengan
Refraktometer atau salinometer ( Alat Pengukur SalinitasAir ). Satuan
untuk pengukuran salinitas air adalah satuan gram per kilogram (ppt) atau
promil (o/oo). Nilai salinitas air untuk perairan tawar biasanya berkisar
antara 0–5 ppt ( Salinitas air Tawar ), perairan payau biasanya
berkisar antara 6–29 ppt ( Salinitas air Payau ), dan perairan laut
berkisar antara 30–35 ppt ( Salinitas air Laut ).
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya
praktikum adalah sebagai berikut :
3.1.1
Pengambilan
Sampel Air Tawar
Hari,
tanggal : senin,
21 November 2016
Waktu :
12.55 wit
Tempat :
Danau Ngade (Laguna) Ternate.
Gambar
1. Lokasi pengambilan sempel air tawar
3.1.2
Pengambilan
Sampel Air Laut
Hari, tanggal : Senin, 21 November 2016
Waktu : 13.12 wit
Tempat
: Pantai Fitu
Gambar
2. Lokasi pengambilan sempel air laut
3.1.3
Analisis
Sampel
Hari :
Senin, 21 November 2016
Waktu :
14.04 wit
Tempat
: Leb Budidaya Perairan
3.2
Alat
dan Bahan
3.2.1
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam
praktikum adalah sebagai berikut :
a.
botol sampel
b.
Termometer
c.
Refrakto meter
d.
ph meter
e.
DO meter
f.
gelas beker
g.
camera dokumentasi
h.
alat tulis
3.2.2
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam
praktikum adalah sebagai berikut :
a.
sampel air tawar
b. sampel
air laut
3.3
Metode
Praktikum
Metode yang digunakan
dalam praktikum adalah metode pengukuran kualitas air secara tidak langsung.
Metode ini merupakan metode pengukuran sempel air di Labolatirium.
BAB
IV
HASIL
DAN PENGAMATAN
4.1
Hasil
Adapun
hasil analisis parameter kualitas air dengan sempel air tawar yang dapat
dilihat pada tabel 1 dan air laut pada tabel 2 berikut.
Tabel
1 Hasil analisis air tawar
Parameter
|
Hasil
|
Oksigen Terlarut
|
4,77 ppm
|
pH
|
6,72
|
Salinitas
|
0 ppt
|
Suhu
|
37°C
|
Tabel
2. Hasil alalisis air laut
Parameter
|
Hasil
|
Oksigen Terlarut
|
4,82 ppm
|
pH
|
7,26
|
Salinitas
|
29 ppt
|
Suhu
|
30°C
|
4.2
Pembahasan
Praktikum
dilaksanakan pada senin 21 november 2016 yang di awali dengan dengan
pengambilan sempel air tawar di tanau ngade pukul 12.55 wit. Pada pukul 13.12
wit dilakukan pengambilan sempel air laut di Pantai Fitu. Sempel air tawar dan
air laut yang di ambil kemudian diamati di labolatoriumb Budidaya Perairan pada
pukul 14. 04 wit dengan mengamati parameter suhu air dengan menggunakan
thermometer, pH air dengan pH meter, salinitas air dengan refractrometer, dan oksigen
terlarut dengan DO meter pada sempel air tawar dan air laut.
Pengukuran
air tawar menghasilkan suhu 37°C, salinitas 0 ppt, oksigen terlarut 4,77 ppm,
dan pH 6,72. Pengukuran air laut menghasilkan suhu 30°C, salinitas 29 ppt,
oksigen terlarut 4,82 ppm, dan pH 7,26.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah melakukan
praktikum dan menyusun laporan praktikum ini dapat kami simpulkan :
1.
Parameter fisika perairan dalam
praktikum ini adalah suhu sementara parameter kimia adalah pH, salinitas, dan
oksigen terlarut.
2. Cara
pengukuran suhu menggunakan thermometer, pH menggunakan pH meter, salinitas
dengan refractrometer, dan oksigen terlarut dengan DO meter.
5.2
Saran
Dalam praktikum kali
ini, parameter yang diukur atau dianalisis adalah parameter fisika dan kimia
sedangkan parameter yang kita ketahui terdapat tiga parameter yaitu fisika,
kimia, dan biologi.
Saran kami dalam
praktikum berikutnya di lakukan praktikum dengan ketiga parameter tersebut,
agar kami dapat mengetahui bagaimana cara pengukuran dan analisis parameter
fisika, kimia, dan biologi.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
J, 1984. Ekologi Ekosistem
Sumatra. Press. Yogyakarta.
Asdak,
1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Cholik.
dkk, 1991. Pengelolaan Air Kolam. Direktorat Jendral Perikanan Jakarta.
http://eprints.uny.ac.id/8122/3/bab%202%20-%2005308144028.pdf
http://eprints.uny.ac.id/9374/3/BAB%202%20-%2008308141019.pdf
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-330-401738002-bab%20ii.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19269/4/Chapter%20II.pdf
https://www.google.co.id/maps/place/Laut+Maluku/@0.7575521,127.3525236,16z/data=!4m2!3m1!1s0x3284274b3eb57c25:0x1a50186d7114bf5f
https://www.google.co.id/maps/place/Danau+Ngade,+Ternate+Sel.,+Kota+Ternate,+Maluku+Utara/@0.7617145,127.3491547,17z/data=!4m2!3m1!1s0x329cb45c5e3089af:0x86f3a5594c5cbd4d
Lagler,
1997. Ichtiologi. The Study Of Fishery. John
and Sons. Ins. New York.
Odum.
E.P, 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University
Press.
Wardoyo,
S. 1981. Pengelolaan Kualitas Air. Fakultas Perikanan
IPB. Bogor
Welch. P.S,
1984, Limnologi Methods. Mc. Grawhill Book Company Inc. New York.
DAFTAR
LAMPIRAN
a.
Alat
Gambar 3. Botol sampel
Gambar
4 Thermometer
Gambar
5. Refraktrometer
Gambar
6. pH meter
Gambar
7. DO meter
Gambar
8. Gelas beker
Gambar 9. Kamera
dokumentasi
Gambar 10. Alat tulis
b. bahan
Gambar 11.Sampel air
laut dan air tawar
c. proses
pengukuran
Gambar 12 : mengukur
suhu air
gambar
13 : mengukur DO air
Gambar
14 : mengukur PH air
gambar
15 : mengukur salinitas air
agen slot
BalasHapusPragmatic Play
Deposit pulsa
Deposit pulsa
livegames casino