MAKALAH BIOEKOLOGI KOMUDITI BUDIDAYA LAUT


Tugas:Pengantar Ilmu Komputer            


MAKALAH
BIOEKOLOGI KOMUDITI BUDIDAYA LAUT

DI KUTIP DARI BUKU
“BIOEKOLOGI KOMUDITI
BUDIDAYA LAUT DAN CARA BUDIDAYA”
Oleh Dr. M. Irfan



SITI FADILLA PAPUTUNGAN
Npm. 05171611040




FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Bioekologi Komuditi Budidaya Laut.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
                                                                                     



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................      i
DAFTAR ISI.................................................................................................      ii
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................      1
A.    Latar Belakang...................................................................................      1
B.     Tujuan.................................................................................................      1
BAB IIs : PEMBAHASAN..........................................................................      2
A.    Komoditi Budidaya Laut...................................................................      2
B.     Bioekologi Ikan Kerapu.....................................................................      2
C.     Bioekologi Kerang Mutiara................................................................      5
D.    Bioekologi Rumput Laut....................................................................      6
E.     Bioekologi Rajungan..........................................................................      7
BAB III : PENUTUP....................................................................................      9
A.    Kesimpulan.........................................................................................      9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.                latar Belakang
Budidaya merupakan kegiatan memelihara, menternakan, dan atau mengembangbiakkan hewan ataupun tumbuhan. Kegiatan budidaya biasanya dilakukan darat dan di air.
Untuk kegiatan budidaya yang dilakukan dilingkungan air, pada saat ini berasal dari tiga lingkungan perairan yaitu perairan air tawar, perairan air payau, dan perairan air laut. Kegiatan budidaya di perairan tawar sebagian besar adalah budidaya ikan, di perairan payau di dominasi oleh budidaya udang, dan tumbuhan air dan moluska mendominasi budidaya laut.
Pada kesempatan kali ini penyusun akan menyusun makalah mengenai Bioekologi Komoditi Budidaya Laut yang berhubungan dengan Ikan dan non-ikan.
B.     Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui apa sajakah Komuditi Budidaya Laut dan Bioekologinya.


BAB II
PENDAHULUAN
A.    Komoditi Budidaya Laut
Kegiatan budidaya laut melibatkan beberapa komuditi budidaya yaitu ikan dan non-ikan. Komuditi ikan berupa ikan yangsudah sering kita kenal seperti ikan Kerapu, ikan Baronang, dan ikan Kakap. Komuditi non – ikan yaitu tumbuhan air seperti rumput laut, crustacea seperti kepiting dan udang, moluska seperti kerang – kerangan, dan hewan melata seperti teripang.
B.     Bioekologi Ikan Kerapu
Ikan laut sub family Epinephelinae yang secara umum dikenal dengan nama ikan kerapu memiliki distribusi yang luas di perairan trofik dan subtrofik. Di Indo-Pasifik, terdapat kurang lebih 110 spesies kerapu dan yang tersebar di dunia sekitar 159 spesies.
Gambar. Ikan Kerapu
Habitat ikan jerapu adalah didasar laut. Sebagian besar spesies kerapu berasosiasi dengan karang di daerah dangkal dan sebagian di daerah estuari dan substrat berbatu, berpasir, dan berlempur, juvenil ikan kerapu di temukan di daerah lamun. beberapa spesies ditemukan di kedalaman 100-200 meter, kadang – kadang sampai kedalaman 500 meter.
Klasifikasi Ikan Kerapu :
Filum        : Chordata
Kelas        : Pisces
Ordo         : Perciformes
Familia     : Serranidae
Genus       : Epinephelus
Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah, moncong panjang memipih dan menajam, maxillary lebar diluar mata, gigi pada bagian dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan posterior.
Gambar Morfologi salah satu jenis ikan kerapu yaitu kerapu macam (Epinephelus fuscogutatus).
Ikan kerapu merupakan ikan Karnivora atau predator, mangsanya adalah ikan, crustacea, dan cumi – cumi. Salah satu sifat biologi ikan kerapu adalah hermaphrodit. Ada beberapa jenis ikan kerapu yang dibudidayakan di beberapa negara Asia Tenggara dan Asia Timur, secara lengkap dapat di lihat di tabel berikut :
Tabel berebagai spesies ikan kerapu yang dibudidayakan dalam kurungan jaring apung di Asia Tenggara dan Asia Timur (Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura, Vietnam, Hongkong, Jepang, dan Taiwan) (Leong Tak Seng, 1987 dalam Desilva, 1978):


Spesies
Ina
Mas
Phi
Sing
Viet
Hong
Jpn
Twn
1
Epnephelus akaara
-
-
-
-
+
+
+
+
2
E. Amblycephalus
-
-
-
-
-
-
-
+
3
E. Areolatus
-
+
+
-
+
+
-
-
4
E. Awoara
-
-
-
-
+
-
-
-
5
E. Blekeekeri
-
+
-
+
+
+
-
-
6
E. Caeruleopunctatus
-
-
+
-
-
-
-
-
7
E. Coioides
+
+
+
+
+
+
-
+
8
E. Fario
-
-
-
-
-
-
-
+
9
E. Fasciatus
-
-
-
-
+
-
-
-
10
E. Fescoguttatus
+
-
+
+
+
-
-
+
11
E. Lanceolatus
-
+
-
-
-
+
-
+
12
E. Macrospilus
-
-
+
-
-
-
-
-
13
E. Malabaricus
+
+
+
+
+
+
-
+
14
E. Moara
-
+
-
-
+
-
-
-
15
E. Rivalatus
-
-
-
-
-
-
-
+
16
E. Septemfasciatus
-
-
-
-
-
-
+
-
17
E. Summana
-
-
+
-
-
-
-
-
18
Cromileptes Altivelis
+
-
-
-
+
+
-
+
19
C. Argus
-
-
-
-
-
-
-
+
20
C. Miniata
-
-
-
-
-
-
-
+
21
P. Leopardus
+
-
-
+
-
+
-
+
22
P. Maculates
+
-
-
+
-
-
-
-
Keterangan : + (ada), - (tidak)


C.    Bioekologi Kerang Mutiara
Pada dasarnya hampir semua jenis tiram atau kerang dapatmenghasilkan mutiara, namun dalam budidaya kerang mutiara laut paling tidak ada 4 jenis kerang yang banyak di usahakan oleh pembudidaya antara lain :
1.    Pintada Maxima
2.    P. Margaritifera
3.    P. Fucuta
4.    P. Martensi
Sistematika dari Kerang Mutiara (Anatomi, 1997) sebagai berikut :
Filum        : Mulluska
Kelas        : Bivalvia / Pellecypoda
Ordo         : Anysomyaria
Familia     : Pterideae
Genus       : pinctada
Spesies     : Pintada Maxima
: P. Margaritifera
: P. Fucuta
: P. Martensi
Dari keempat jenis ini yang paling banyak diusahakan adalah Pintada Maxima. Penyebaran jenis ini meliputi Srilangka, Australia, Jepang, Mixico, Panama, dan Indonesia. Perbedaan jenis jenis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel. Perbedaan dari jenis – jenis Kerang mutiara :
sifat
P. Martensi
P. Margaritifera
P. Maxima
1
ukuran




a. Dewasa
4 inchi
7 inchi
12 inchi

b. Rata – Rata
3 inchi
6 inchi
8 inchi
2
Cangkang




a. Kecembungan
cembung
agak cembung
Datar

b. Warna Luar
abu - abu, kuning, coklat ungu
Coklat Kehijaunan
Coklat Kuning Pucat


3
Nacre
Perak kehijauan
Warna Logam
Kuning Emas
4
Garis Engsel
Sedang
Pendek
Sedang
5
Berat
60 - 300 cangkang per 3,75 kg
15 cangkang per 3,75 kg
9 - 10 cangkang per 3,75 kg


6
Habitat
Daerah Terumbu karang
Kedalaman 1-20 meter
Kedalaman 20 - 75 meter


7
Penebaran
Daerah Terumbu karang daerah tropik dan subtropik
Indo Pasifik, teluk Califofnia, teluk Panama, Persia dan Sudan
Laut arafura,Kep. Aru, Laut Banda,dan Ambon



Gambar Kerang P. maxima
D.    Bioekologi Rumput Laut
Pembagian jenis rumput laut di dasarkan pada pembagian jenis yang ada dalam setiap kelasnya. Rumput laut dibagi atas golongan (Redmer, 1996) :
1.    Clorophyta (Alga Hijau)
2.    Paeophyta (Alga Coklat)
3.    Rhodophyta (Alga Merah)
4.    Cyanophyta (Alga Biru hijau)
Gambar. Salah satu jenis rumput laut.
Rumput laut di Indonesia banyak ditemukan, tetapi yang sering dibudidayakan adalah jenis Kappaphycusc alvarezii dari kelas Rhodophyta.
Dawes (1995), mengklasifikasikan rumput laut Kappaphycus alvarezii sebagai berikut :
Kelas        : Rhodophyceae
Ordo         : Gigartinales
Familia     : Soliariaceae
Genus       : Kappaphycus
Spesies     : Kappaphycus alvarezii
Ciri – Ciri Kappaphycus alvarezii :
1.    Thalus dan cabang – cabangnya berbentuk silidris atau pipih.
2.    Percabangan tidak teratur dan kasar.
3.    Unjungnya runcing dan tajam.
4.    Berwarna coklat ungu dan hijau kuning
5.    Permukaan licin
6.    Di alam jenis rumput laut ini tumbuh pada substrat berkarang
E.   Bioekologi Rajungan
Kepiting rujangan berbeda dengan kepiting bakau. Rajungan di sebut juga dengan kepiting berenang (swimming crab), sedangkan kepiting bakau dikenal bakau dikenal sebagai kepiting lumpur (mud crab / mangrove crab). Karapas rajungan lebih melebar kesamping, kaki bercapit rajungan lebih panjang dan ramping. Karapas jantan berwarna dasar biru dengan bercak – bercak putih. Karapas betina berwarna dasar hijau kotor dengan bercak – bercak putih. Warna karapas kedua kelamin polos, hijau kecoklatan, adonemen terlipat ke depan dibawah karapas. Adonemen jantan sempit dan meruncing ke depan, betina melebar dan membulat gunanya untuk menyimpan telur (Juwana dan Romimohtarto, 2000).
Gambar Rajungan


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan penyusunan makalah ini, dapat saya tarik kesimpulan bahwa dalam melakukan kegiatan budidaya dengan komuditi perairan laut, kita harus memperhatikan ciri – ciri dan distribusi ekologi dan habitatnya, misalkan ikan kerapu macan harus di budidaya di daerah yang berkarang, begitu pula pada kerang mutiara, rumput laut, ataupun kepiting rajungan.

DAFTAR PUSTAKA
Irfan, M, 2015. Bioekologi Komoditi Budidaya Laut dan Cara Budidaya. Lembaga Penerbit Universitas Khairun. Ternate
http://www.oocities.org/fishspecies/Orange-spotted_Grouper.jpg (diakses pada 30 Oktober 2016)
http://i2.wp.com/news.bbcimg.co.uk/media/images/62315000/jpg/_62315084_dsc00822.jpg?resize=464%2C (diakses pada 30 Oktober 2016)
https://pisangkremes.files.wordpress.com/2011/05/flauna02.jpg (diakses pada 30 Oktober 2016)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA