MAKALAH : Teknologi Budidaya Laut Thailand
MAKALAH
TEKNOLOGI BUDIDAYA LAUT
THAILAND
KELOMPOK 3 :
1.
Taufiq Abdullah
2.
Tamin Gorahe
3.
M. Fadel Halek
4.
Marwan U. Husen
5.
Cristoper
6.
Supandi Isnen
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Teknolologi Budidaya Thailand.
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Negara Thailand
B. Sejarah Budidaya Di Thailand
C. Budidaya Air Tawar Di Thailand
D. Budidaya Air Laut Di Thailand
E. Teknologi Dan Metode Budidaya Di Thailand
F.
Perbedaan
Teknologi Budidaya Thailand Dan Indonesia
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Budidaya perairan
dideskripsikan sebagai suatu kegiatan untuk memelihara, menternakan, dan atau
mebiakkan ikan dan kemudian memanen hasilnya. Kegiatan Budidaya biasanya
berlangsung dalam suatu perairan, baik perairan tawar, payau, dan laut yang
dilalakukan menggunakan wadah budidaya dan teknologi tertentu secara
terkontrol.
Kegiatan
budidaya memerlukan komuditi, budidaya baik itu ikan maupun non-ikan,
memerlukan wadah budidaya, dan memerlukan metode atau tenologi budidaya. Saat
ini, teknologi budidaya telah menjadi sarana yang penting dalam kegiatan
budidaya sehingga teknologi budidaya mengalami perkembangan yang pesat. Disamping
itu teknologi budidaya yang digunakan di perairan tawar, payau, dan laut
berbeda - beda. Ditambah lagi teknologi budidaya disetiap negara juga berbeda.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan menyusun makalah mengenai
teknologi budidaya laut di Thailand.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
teknologi budidaya di Thailand
2. Mengetahui
perbedaan teknologi budidaya di Thailand dan Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Negara Thailand
Thailand merupakan
negara asia yang terletak dibagian tenggara. Bagian utara Thailand berbatasan
dengan laos dan myanmar, bagian timur dengan kamboja, bagian selatan dengan
malaysia, dan barat dengan myanmar. Ibu kota negara ini adalah Bangkok. Berikut
ini gambar berdera negara Thailand.
Gambar 1. Berdera Thailand
Letak koordinat
geografis negara ini berada di 5°-21° LU dan 97°-106° BT . Luas total negara
Thailand adalah 513.120 km2, dengan luas perairan
20,524.8 km2. Berikut ini peta negara Thailand.
Gambar
2. Peta Thailand
B.
Sejarah
Budidaya Di Thailand
Kegiatan budidaya di
Thailand dimulai sejak negara ini didirikan. Thailand didirikan pada 1238
dengan nama Kerajaan Sukhothai. Budidaya air tawar sudah dipraktekan pada saat
itu. Sedangkan budidaya air laut baru saja dikembangkan.
Pada
tahun 2003 produksi budidaya di thailand mencapai 1.064 juta ton, dengan keuntungan
mencapai US$
1.46 miliar.
Keuntungan ini menyumbang seper-empat dari total produksi perikanan
di Thailand. Budidaya di Thailand dilakukan dalam 2 lingkungan. Lingkungan
budidaya perairan air tawar dan lingkungan perairan air laut.
C.
Budidaya
Air Tawar Di Thailand
Budidaya air tawar di
Thailand telah di lakukan ± 80 tahun yang lalu, dimana budidaya ini di lakukan
di tambak dan KJA. Pada tahun 1922, pemerintah Thailand mulai mengembangkan
budidaya di perairan air tawar dengan mengimpor ikan Mas dari China untuk
dibudidaya di Bangkok.
Pada
tahun 1951, Departemen perikanan Thailand mulai lebih meningkatkan produksi
budidaya di perairan air tawar. Hasilnya, sekarang mereka telah membudidayakan
lebih dari 50 spesies aquatik air tawar. Lima yang paling penting di produksi
adalah Nila (Oreochromis
niloticus), Ikan Lele (Clarias sp.),
Ikan Tawes (Barbodes gonionotus),
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii),
dan Ikan Gurami (Trichogaster pectoralis).
D.
Budidaya
Air Laut Di Thailand
Pemanfaatan sumber daya
pesisir diThailand masih dimanfaaatkan dengan cara tradisional, dimana mereka
menangkap ikan menggunakan bubu, jala, dan jaring insang untuk mendapatkan
ikan. Bahkan kerang – kerangan pun didapatkan dari habitatnya.
Saat ini, kegiatan perikanan
tangkap di Thailand telah mengalami Overfishing (FAO), sehungga Departemen
perikanan mulai mengembangkan perikanan budidaya laut di Thailand dengan
pengenalan teknologi dan metode budidaya di perairan laut. Hingga saat ini
kegiatan budidaya laut di Thailand menjadi suatu kegiatan perikanan yang paling
sukses di Thailand.
Ada
beberapa spesies yang paling penting di budidayakan di Thailand, yaitu Ikan
Kerapu Malabar (Epinephelus
malabaricus), Ikan Barramudi (Lates
calcarifer), Kerang Hijau (Perna
viridis), Kerang Kima (Crassostrea
commercialis), Kerang Darah (Anadara
nodifera), Udang Vannamei /
Kaki putih (Penaeus
vannamei),
Udang Jerbung (Penaeus
merguiensis), dan Udang Windu (Penaeus
monodon).
E.
Teknologi
Dan Metode Budidaya Laut Di Thailand
1.
Budidaya
Ikan
Di Thailand ada dua
jenis ikan yang penting untuk dibudidaya, jenis tersebut adalah Ikan Barramudi (Lates calcarifer)
dan Kerapu Malabar (Epinephelus malabaricus). Budidaya ikan barramudi telah populer
sejak 1973 yang dibudidaya di tambak, KJA, dan keramba tancap. Pakan yang
diberikan adalah ikan rucah dan pellet.
Gambar 3 Keramba jaring apung (KJA) dan keramba
tancap
Untuk
kegiatan budidaya ikan kerapu malabar, pada awalnya dilakukan pembesaran dari
benih yang didapatkan dari alam. Pada tahun 1993, dilakukan pembenihan sehingga
menghasilkan larva dari hasil pemijahan.
Gambar
4. Ikan Kerapu dan barramudi
2.
Budidaya
Kerang – Kerangan
Kerang yang paling
penting dibudidaya di Thailand adalah kerang hijau (Perna
viridis). Pada awalnya kerang hijau dibudidayakan
dengan cara tradisional menggunakan bambu dan daun kelapa yang ditenggelamkan
dengan kedalaman 4 s/d 8 meter, daun kelapa ini berfungsi sebagai tempat menempelnya
kerang hijau. Berikut ini gambar budidaya kerang tradisional.
Gambar
5. Kerang hijau (Perna
viridis)
Gambar
6. Budidaya tradisional kerang hijau
Sekarang kegiatan
budidaya kerang hijau telah menggunakan teknologi dan metode baru. Dalam
kegiatan budidaya kerang hijau telah menggunakan rakit polyethylene (PE) dengan metode
budidaya longline dan metode budidaya rak.
Gambar 7. Rakit polyethylene (PE)
Gambar 8. Metode budidaya long line
dan rak.
3.
Budidaya
Udang
Budidaya udang di
Thailand telah dimulai sejak 30 tahun yang lalu, tetapi budidaya udang benar –
benar dikembangkan sejak tahun 1980_an. Pada tahun 1986, berkat peningkatan
teknologi, sekarang Thailand telah berhasil memproduksi larva udang.
Udang laut yang
dibudidaya di Thailand adalah Udang Vannamei / Kaki
putih (Penaeus
vannamei),
Udang Jerbung (Penaeus
merguiensis), dan Udang Windu (Penaeus
monodon). Dalam budidaya Udang di Thailand, ada 3
metode yang digunakan, yaitu metode ekstentif, metode semi-intensif, dan metode
intensif. Ketiga metode ini dibedakan atas wadah yang digunakan.
Metode
ekstensif disebut juga dengan metode tradisional dan wadah yang digunakan adalah
kolam yang keseluruhannya terbuat dari tanah. Metode semi-intensif menggunakan
wadah kolam yang dinding atau pematangnya terbuat dari beton, sementara
dasarnya kolamnya tanah. Metode intensif menggunakan wadah kolam beton atau
karet. Berikut ini merupakan gambar wadah dari metode ekstensif, metode
semi-intensif, dan metode intensif.
Gambar 9. Kolam ekstensif
Gambar 10. Kolam semi-intensif
Gambar
11. Kolam metode intensif
F.
Perbedaan
Teknologi Budidaya Thailand Dan Indonesia
Dari pembahasan
sebelumnya, dapat kita lihat bahwa teknologi budidaya yang yang digunakan di
Thailand tidak berbeda dengan yang di Indonesia. KJA, keramba tancap, dan
tambak dalam budidaya ikan juga di gunakan di Indonesia. Begitu pula dengan
kegiatan budidaya udang yang meggunakan rakit polyethylene, dan 3 metode dalam
budidaya udang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan penyususan makalah ini,
dapat kami simpulkansebagaiberikut.
1. Ada
beberapa Teknologi yang digunakan di Thailand dalam kegiatan budidaya ikan,
udang, dan kerang - kerangan. Budidaya ikan menggunakan tambak, KJA, dan
keramba tancap. Budidaya kerang – kerangan menggunakan rakit polyethylene dengan metode budidaya
long line dan metode rak. Budiaya menggunakan metode ekstensif, semi-intensif,
dan intensif yang mana ketiga metode tersebut meggunakan kolam tanah, kolam
sentengah tanah setengah beton, dan kolam beton.
2. Jika
di lihat teknologi yang digunakan di Thailand juga digunakan di Indonesia. KJA, keramba tancap, dan tambak dalam budidaya
ikan juga di gunakan di Indonesia. Begitu pula dengan kegiatan budidaya udang
yang meggunakan rakit polyethylene,
dan 3 metode dalam budidaya udang. Perbedaannya
dilihat dari perhatian pemerintah dan sumber daya manusia yang Thailand
miliki
DAFTAR
PUSTAKA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCW9S2QD5OzdFh83CBNNXRQd-iBcaY633l-QZqQ79THodMZMHz29DUJmK8hhoHFA501yGcbzeeedwSlJPgqdQDjYXuqO2nL7Vg3shhuqRDTHj04IZpW5UdBMSXKKfAX5bkKL3dVgAy7A/s1600/budidaya+rumput+laut+metode+long+line.jpg
http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/555dcb250423bd9a448b4567.jpeg?t=o&v=760
https://id.wikipedia.org/wiki/Thailand
https://ruddabby.files.wordpress.com/2011/11/konfigurasi-kja5.jpg
http://www.fao.org/fishery/countrysector/naso_thailand/en
http://www.anneahira.com/images_wp/peta-thailand.jpg.
Komentar
Posting Komentar