SEX REVERSAL : Betina



PRODUKSI BENIH TUNGGAL KELAMIN BETINA

Dalam memproduksi benih dengan tunggal kelamin betina, dapat diwujudkan dengan teknologi sex reversal. Teknologi sex reversal adalah suatu teknologi untuk membolak – balikan arah pertumbuhan kelamin ikan jantan ke betina dan sebaliknya sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Tujuan dan manfaat sex reversal:
Tujuan : Untuk menghasilkan populasi yang berkelamin sama atau tunggal (monosex)
Manfaat :
a.       mendapatkan ikan dengan pertumbuhan yang cepat
b.      mencegah pemijahan liar
c.       mendapatkan penempilan yang baik
d.      menunjang teknik pemurniaan ras ikan
Untuk menentukan arah pertumbuhan kelamin, teknologi sex reversal menggunakan hormon sintesis yang disesuaikan dengan jenis kelamin yang dapat dilihat sebagai berikut:
1.       Hormon jantan (Testosteron), hormon sintesisnya :
a.       Testosteron prominat
b.      Etinil testosteron
c.       17 a Methil testosteron
2.       Hormon betina (Estrogen & Progesteron), hormon sintesisnya :
a.       Estradiol
b.      17 b estadiol
Dalam pengopersaiannya, teknologi sex reversal dilakukan dalam 3 metode, yaitu :
1.       Metode Bathing (perendaman)
2.       Metode oral (Pakan)
3.       Metode injeksi (suntik)
Untuk mendapatkan benih dengan tunggal kelamin betina, maka hormon yang digunakan adalah hormon hormon sintesis betina yaitu :
1.       Estradiol
2.       17 b estradiol
Dan gunakan metode yang diinginkan.
1.       Metode perendaman
Metode perendaman dapat dilakukan pada:
a.       Embrio : Fase bintik mata, yaitu setelah terbentuk bintik pada embrio.
b.      Larva : Umur seminggu setelah lepas dari kuning telur
c.       Induk : Indukan betina yang sedang bunting
Metode ini memerlukan larutan hormon dan alkohol, berikut ini pembuatan larutan perendaman:
1.       Larutan hormon ditimbang sebanyak 20mg
2.       masukan larutan yang telah ditimbang ke dalam tabung politelin
3.       tambahkan 0,5ml larutan alkohol 70%
4.       kocok sampai homogen
5.       tuangkan ke dalam wadah berisi 10 liter air dan beri aerasi
Aplikasi pada ikan:
-          Indukan ikan
a.       siapkan sepasang indukan (jantan & betina)
b.      dipijahkan selama 4 hari
c.       hari ke-5 indukan jantan dipisahkan
d.      larutan perendaman yang telah dibuat dimasukan ke dalam aquarium (10 liter air diganti dengan 10 liter air berhormon)
e.      Rendam indukan betina selama 24 jam
f.        pada hari ke-6 air pada aquarium diganti dengan air biasa
g.       pelihara induk sampai beranak
-          Larva ikan
a.       siapkan indukan untuk dipijahkan
b.      tunggu sampai indukan betina menghasilkan larva
c.       larva yang digunakan adalah larva yang berunur 8 hari dan direndam dalam larutan air berhormon
d.      berikan pakan alami seperti diatoma atau rotifer sampai larva berumur 28 hari
e.      ganti larutan dengan air biasa
f.        pelihara hinggamenjadi benih
2.       Metode Oral / Pakan
Metode oral digunakan dengan mencampurkan hormon estradiol atau 17 b estradiol dengan pakan ikan. Pakan yang digunakan adalah Pakan buatan dan Pakan alami.
-          Pakan buatan
1.       siapkan pakan buatan
2.       siapkan juga larutan sesuai kebutuhan. cth : larutan hormon dengan alkohol 70% sebanyak 10 mg (1 mg/ml) dan masukan dalam botol hand sprayer
3.       semprotkan cairan ke pakan secara merata, kemudian angin – anginkan untuk menghilangkan bau alkohol
4.       berikan pada ikan (usia 8 – 10 hari)
-          Pakan alami
1.        hormon estradiol atau 17 b estradiol dilarutkan
2.       pakan alami yang digunakan adalah artemia, diatoma, atau rotifera yang kemudian direndam dalam larutan hormon selama 24 sampai 36 jam.
3.       berikan pada ikan (usia 8 – 10 hari)
3.       Metode injeksi / Penyuntikan
Metode injeksi dilakukan pada indukan ikan dengan bobot 30-100 kg. penyuntikan dilakukan pada bagian punggung atau intra-muscular dengan dosisi sesuai jenis dan ukuran ikan.

Faktor dan yang mempengaruhi keberhasilan sex reversal adalah:
1.       jenis dan umur ikan
2.       dosis hormon
3.       lama perlakuan
4.       jenis hormon

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN