MAKALAH JENIS – JENIS LAMUN DI INDONESIA



MAKALAH
JENIS – JENIS LAMUN
DI INDONESIA









TAUFIQ ABDULLAH
0517 1511 027




PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2017

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.
 
                                                                                     




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Cymodoceae rotundata
B.     Cymodocea serrulata
C.     Enhalus acoroides
D.    Halodule pinifolia
E.     Halodule uninervis
F.      Halophila  ovalis
G.    Halophila minor
H.    Halophila  decipiens
I.       Halophila spinulosa
J.       Syringodium isoetifolium
K.    Thalassia hemprichii
L.     Thalassodendron  ciliatum
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.508 buah pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km (Soegiarto, 1984). Indonesia sebuah negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa (tropis) mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Salah satu jenis keragaman hayati di Indonesia adalah lamun (seagrass).
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang seluruh proses kehidupan berlangsung di lingkungan perairan laut dangkal (Susetiono, 2004). Lamun merupakan satu satunya tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbunga yang memiliki daun, batang, dan akar sejati yang telah beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di dalam air laut (Tuwo, 2011).
Lamun hidup dan terdapat pada daerah mid-intertidal sampai kedalaman 0,5-10 m, dan sangat melimpah di daerah sublitoral. Jumlah spesies lebih banyak terdapat di daerah tropik dari pada di daerah ugahari (Barber, 1985 dalam Tangke, 2010). Habitat lamun dapat dilihat sebagai suatu komunitas, dalam hal ini adalah suatu padang lamun.
Azkab (2006) melaporkan bahwa di dunia tercatat sekitar 58 jenis lamun yang dapat dijumpai dalam skala besar dan menutupi dasar perairan yang luas untuk membentuk suatu padang lamun (Seagrass bed). Di Indonesia sampai saat ini tercatat ada 12 spesies lamun. Kedua belas jenis lamun ini tergolong pada 7 genus. Ketujuh genus ini terdiri dari 3 genus dari family Hydrocharitaceae yaitu Enhalus, Thalassia dan Halophila, dan 4 genus dari family Potamogetonaceae yaitu Syringodium, Cymodocea, Halodule dan Thalassodendron (Nontji, 1987 dalam Fauziyah, 2004). Berdasarkan uraian inilah, saya akan menyusun makalah tentang jenis - jenis lamun di Indonesia.
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui jenis – jenis lamun di perairan Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN
A. Cymodocea rotundata (Lamun Ujung Bulat)
Spesies Cymodoceae rotundata atau dikenal sebagai lamun ujung bulat (round tipped seagrass) tumbuh di substrat pasir, kadang pecahan karang dan sedikit berlumpur. Lamun ini mempunyai daun berukuran panjang 7- 20 cm dan lebar 2-4 mm, mempunyai 7-15 tulang daun dan 2-7 helai daun perpangkal. Ujung daun halus membulat dan tumpul (Kordi, 2011).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Genus: Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
Gambar Cymodocea rotundata
B. Cymodocea serrulata (Lamun Bergigi)
Sama halnya dengan Cymodoceae rotundata bentuk daunnya melengkung menyerupai selempang bagian pangkal menyempit dan ke arah ujung agak melebar. Panjang dan lebarnya juga hampir sama berkisar 5-15 m dan 2-4 mm. Yang membedakannya dengan ujung daun dari Cymodocea serrulata. Cymodocea serrulata tumbuh hanya di daerah yang berbatasan dengan mangrove di substrat pasir, kadang pecahan karang dan sedikit berlumpur.
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Potamogetonaceae
Genus: Cymodocea
Spesies :  Cymodocea serrulata
Gambar Cymodocea serrulata
C. Enhalus acoroides (Lamun Tropika)
Secara morfologi jenis lamun Enhalus acoroides akan tumbuhan tropis yang mempunyai akar kuat dan diselimuti oleh benang-benang hitam yang kaku. Rhizomanya tertanam di dalam substrat. Pada akarnya terdapat rambut bisus. Daun-daunnya sebanyak 2 atau 4 helai yang ujungnya membulat. Panjang daun lebih dari 1 m dan lebar 1,5 cm. Buah berbentuk bulat telur berukuran 4-7 cm. Lamun tropis tumbuh di perairan dangkal dengan substrat pasir berlumpur. Lamun ini tumbuh subur di daerah yang terlindung di pinggir bawah dari mintakat pasang surut dan di batas atas mintakat bawah litoral.
Kalsifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Hydrocharitales
Family: Hydrocharitaceae
Genus: Enhalus
Spesies : Enhalus acoroides 

Gambar Enhalus acoroides
D. Halodule pinifolia (Lamun Serabut Var. Daun Sempit)
Halodule pinifolia Panjang daun 5 sampai 20 cm, lebar 0,8 sampai 1,5 mm, dan mempunyai sejumlah sel tanin kecil. Urat bagian tengah daun jelas, tetapi urat antara bagian tepi tidak jelas. Panjang seludang daun 1 sampai 4 cm. Rimpang merambat (diameter 1 sampai 1,5 mm), dengan batang pendek pada setiap ruas. Pada bagian tengah daun terdapat celah berbentuk huruf V (Coremap, 2007).
Halodule pinifolia Tumbuh pada substrat pasir berlumpur atau pasir dengan pecahan karang mulai pada pasang tertinggi ke daerah pasang tengah, kadang - kadang bercampur dengan jenis  lamun lain (Coremap, 2007).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Genus: Halodule
Spesies :  Halodule pinifolia
Gambar Halodule pinifolia
E. Halodule uninervis (Lamun Serabut Var. Daun Lebar)
H. uninervis  adalah lamun yang tumbuh di substrat pasir atau pasir dengan koral dari daerah pasang tinggi sampai pasang rendah, kadang - kadang bercampur dengan jenis lamun lain (Coremap, 2007).
Panjang helai daun untuk jenis Halodule uninervis yaitu 15 cm, tapi biasanya jauh lebih pendek. Lebar daun berkisar 0,05-0,5 cm dan memiliki bentuk linier dan datar. Batangnya pendek, tegak dan vertikal, sedangkan rimpangnya kecil (El Shafai, 2011).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Genus: Halodule
Spesies : Halodule uninervis
Gambar Halodule uninervis
F. Halophila ovalis (Lamun Senduk)
Halophila  ovalis tumbuh di substrat lumpur, pasir-lumpuran sampai pecahan karang mulai dari atas pasang tinggi sampai di bawah surut rendah, kadang-kadang bercampur dengan jenis lamun lain (Coremap, 2007).
Helai daun bulat telur dan bergaris (panjang 1 sampai 2,5 cm, lebar 3 sampai 10 mm), dengan tulang daun yang jelas dan 1 sampai 20 pasang daun yang sebelah-menyebelah memotong urat daun. Panjang tangkai daun 1 sampai 4 cm. Rimpang menjalar dan bulat (diameter 1 sampai 2 mm) (Coremap, 2007).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Genus: Halophila
Spesies : Halophila ovalis
Gambar Halophila ovalis
G. Halophila minor (Lamun Senduk Kecil)
Lamun jenis ini serta helaian daunnya sangat mirip dengan Halophila ovalis tetapi lebih kecil (panjang 0,7 sampai 1,4 cm) dan jumlah urat daun juga lebih sedikit (3 sampai 8 pasang). Rimpang tipis dan mudah patah. Lamun jenis Halophila minor lebih sering dijumpai hidup berdampingan dengan vegetasi lamun yang tidak menutup penuh permukaan sedimen (Coremap, 2007).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Genus: Halophila
Spesies : Halophila minor

Gambar Halophila minor
H. Halophila decipiens (Lamun Senduk Tak Berurat)
Lamun jenis Halophila decipiens tumbuh pada substrat berlumpur (Bengen, 2004 dalam Dahuri 2003 dalam Amran 2007). Bentuk daunnya bulat-panjang dan menyerupai pisau wali. Sama halnya dengan Halophila minor. Pinggiran daun seperti gergaji, daun membujur seperti garis dengan panjang 50 sampai 200 mm (Nur, 2011).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Genus: Halophila
Spesies : Halophila decipiens

Gambar Halophila decipiens
I. Halophila spinulosa (Lamun Senduk)
Lamun jenis Halophila spinulosa tumbuh pada rataan terumbu karang yang rusak (Bengen, 2004 dalam Dahuri 2003 dalam Amran 2007). Bentuk daunnya bulat-panjang menyerupai pisau wali, memiliki 4 sampai 7 pasang tulang daun. Daun dapat berpasangan sampai 22 pasang, serta memiliki tangkai yang panjang (Nur, 2011).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Genus: Halophila
Spesies : Halophila spinulosa
Gambar Halophila spinulosa
J. Syringodium isoetifolium (Lamun Alat Suntik)
Syringodium isoetifolium Tumbuh padat di substrat pasir atau pasir dengan pecahan karang di daerah bawah surut rendah bercampur dengan jenis lamun lain, tetapi kadang - kadang ditemukan tumbuh sendiri. Tanaman dengan batang pendek, ada 1 sampai 3 daun bulat pada setiap ruas (panjang 7 sampai 20 atau 30 cm, diameter 2 sampai 3 mm). Helai daun menyempit di bagian dasar, nampak pembuluh tengah pada potongan melintang. Rimpang bulat dan menjalar dengan cabang yang tidak teratur (diameter 2 sampai 3 mm) (Coremap, 2007).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Genus: Syringodium
Spesies :   Syringodium isoetifolium
Gambar Syringodium isoetifolium
K. Thalassia hemprichii (Lamun Dugong)
Thalassia hemprichii tumbuh di substrat pasir-lumpuran sampai pecahan karang dari daerah atas pasang tinggi sampai ke surut rendah, kadang-kadang muncul di atas permukaan air selama surut rendah (Coremap, 2007).
Helai daun membujur sampai sedikit lebar (pita) dengan beberapa garis coklat, ujung daun membulat (panjang 5 sampai 20 cm, lebar 4 sampai 10 mm) bergaris pinggir seluruhnya, ujung daun tumpul. Seludang daun keras, panjang 3 sampai 7 cm. Rimpang menjalar, diameter 3 sampai 5 mm, panjang antar ruas 4 sampai 7 mm (Coremap, 2007).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Genus: Thalassia
Spesies :Thalassia hemprichii 
Gambar Thalassia hemprichii



L. Thalassodendron ciliatum (Lamun Kayu)
Lamun jenis Thalassodendron ciliatum dijumpai pada dasar perairan yang cekung dan berdekatan dengan daerah tubir terumbu karang. Rimpang mempunyai ruas-ruas dengan panjang 1,5 sampai 3,0 cm. Tegakan batang mencapai 10 sampai 65 cm. Daun-daunnya berbentuk seperti pita. Akar dan rimpangnya sangat kuat sehingga sangat cocok untuk hidup pada berbagai tipe sedimen termasuk di sekitar bongkahan batuan karang (Coremap, 2007).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class: Liliopsida
Order: Alismatales
Family: Cymodoceaceae
Spesies :  Thalassodendron ciliatum
Gambar Thalassodendron ciliatum
Gambar Thalassodendron ciliatum




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, dapat saya tarik kesimpulan, bahwa jenis – jenis lamun di perairan Indonesia terdapat 12 jenis lamun yang tumbuh yaitu : Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Cymodoceae rotundata, Cymodocea serrulata, Syringodium isoetifolium, Thalassodendon ciliatum, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila decipiens, dan  Halophila spinulosa.
B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu saya meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini. Terima kasih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARAHAN

SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air : OSMOREGULASI PADA IKAN NILA DENGAN PENGARUH PEMBERIAN SALINITAS YANG BERBEDA