MAKALAH PENGGUNAAN AIR DI TAMBAK
MAKALAH
PENGGUNAAN AIR
DI TAMBAK
TAUFIQ ABDULLAH
0517 1511 027
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya saya
ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemasukan AirB. Pengeluaran Atau Pembuangan Air
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanB. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tambak dalam perikanan adalah
kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan
sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah
hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan “tambak” ini biasanya
dihubungkan dengan air payau.
Keberhasilan budidaya ikan, udang,
kerang – kerangan dan lain sebagainya ditentukan oleh faktor penggunaan air di
tambak itu sendiri. Penggunaan yang baik menghasilkan produksi yang baik begitu
pula sebaliknya. Berdasarkan uraian inilah saya akan menyusun makalah tentang penggunaan
air tambak.
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui penggunaan
air di tambak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemasukan Air
Air
yang digunaakn dalam tambak berasal dari sumber air. Sumber air yang dimasukkan
ke dalam tambak ada beberapa macam, tergantung dari teknologi dan lokasi dimana
tambak tersebut berada. Beberapa sumber air antara lain sebagai berikut :
1. Air laut
Air laut
yang dimasukkan secara langsung ke dalam tambak dengan bantuan pasang surut
ataupun melalui alat bantu yang berupa pompa air. Cara ini digunakan pada lahan
tambak yang relatif dekat atau berhadapan langsung dengan laut dan perlu
memperhatikan kondisi dan kualitas air laut sebelum dimasukkan ke dalam tambak
secara langsung.
Pada tambak yang
menggunakan pompa air sebagai alat bantunya akan membutuhkan investasi yang
cukup besar untuk pemasangan instalasi pompa air beserta paralon yang dirangkai
sampai batas pantai, sedangkan dari segi lahan cara ini rentan terhadap
pengikisan air laut terhadap lahan tambak. Penggunaan pompa juga di pasang
filter untuk menyaring kotoran dan hama yang tidak diinginkan.
2. Air Sungai
Air sungai
yang masih bersifat payau dan dimasukkan ke dalam tambak secara langsung dengan
bantuan pasang surut ataupun melalui alat bantu yang berupa pompa air. Cara ini
biasa digunakan pada tambak yang letaknya relatif agak jauh dari laut atau
dekat dengan laut dan sungai dengan pertimbangan pemasangan instalasi pompa air
relatif lebih sederhana dibandingkan dengan pengambilan air langsung dari laut.
Untuk tambak yang berada di dekat sungai didesain memiliki saluran irigasi
untuk pemasukan dan air. pengeluran air. Cara ini rentan terhadap sedimentasi
dan pencemaran limbah sungai yang berasal dari rumah tangga maupun industri
yang berada di sekitar area sungai. Oleh karena itu juga pintu pemasukan sumber
air sungai menggunakan filter atau penyaring.
3. Sistem Tandon
Sistem tandon
yaitu petakan/lahan yang dibuat sebagai tempat penampungan air laut atau air
sungai sebagai sumber pemasukan air tambak. Pada sistem ini, air di dalam
tandon biasanya diberi perlakuan teknis sebelum dimasukkan ke dalam tambak,
sehingga kualitas air yang dimasukkan sudah terkontrol dari segi kuantitas dan
kualitasnya. Sistem ini dapat dikatakan merupakan cara yang relatif ideal bagi
kegiatan budidaya karena air dari laut telah diendapkan dan segala faktor yang
merrugikan bagi kegiatan budidaya telah diminimalkan melalui perlakuan teknis
yang telah diberikan.
4. Recycle syatem
Recycle syatem
yaitu proses daur ulang air dari saluran pembuangan tambak ditampung kembali ke
dalam suatu tandon melalui proses sterilisasi dan dijadikan sebagai sumber
pemasukan air tambak. Cara ini biasa digunakan pada tambak yang relatif jauh
dari laut maupun sungai atau sebagai antisipasi jika air laut dan sungai sedang
mengalami masalah sehingga tidak memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam tambak.
Bisa dikatakan cara ini merupakan cara yang paling rentan terhadap masalah
dibandingkan dengan beberapa cara lainnya, karena air pembuangan yang
dimasukkan kembali kedalam tambak merupakan air kotor meski sudah melalui
proses sterilisasi.
B. Pengeluaran Air Atau Pembuangan
Air
Selain sumber pemasukan air,
penggunaan air di tambak juga memerlukan saluran pembuangan air tambak yang
berfungsi selain untuk mengatur volume air tambak juga untuk membuang kotoran
dan lumpur di dasar tambak. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembuangan
air tambak dan perlu dipertimbangkan antara lain :
1.
Desain dan konstruksi antara dasar tambak dengan
saluran pembuangan air tambak memungkinkan kelancaran sirkulasi dan tidak
berpotensi menimbulkan penyumbatan pada salurannya.
2.
Saluran pembuangan lebih tinggi dari kondisi pasang
surut terendah, sehingga dalam proses pembuangan air tambak tidak mengalami
kendala yang disebabkan oleh pasang surut.
3.
Saluran pembuangan harus dilengkapi dengan
pintu/paralon pembuangan yang dapat digunakan untuk mengatur pembuangan air
dasar tambak, pertengahan dan permukaan air.
4.
Saluran pembuangan terutama bagian sentral memiliki
filter yang dapat mencegah keluar/lolosnya udang pada saat dilakukan pembuangan
air tambak.
5.
Saluran pembuangan harus terpisah dengan sumber
pemasukan air tambak sehingga tidak terjadi kontaminasi air yang akan digunakan
dalam proses budidaya.
6.
Saluran pembuangan air tambak sedapat mungkin
berhubungan dengan sungai atau kanal khusus sehingga kotoran dan lumpur tambak
yang terbuang dapat terbawa arus dan tidak mengendap di satu tempat yang
menyebabkan terjadinya sedimentasi saluran pembuangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
penyusunan makalah di atas dapat saya simpulkan bahwa penggunaan
air di tambak mendukung keberhasilan budidaya di tambak itu sendiri. Pemasukan
air dan pembuangan air yang memadai akan menunjang kelancaran kegiatan budidaya
dan dapat menunjang kegiatan pengelolaan kualitas perairan tambak.
B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan
dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat saya ungkapkan. Jika ada
kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu saya meminta kritik dan
sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan
diri melengkapi makalah ini. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar